Bagian-bagian ginjal dan fungsinya, Fungsi dari bagian bagian ginjal?
1. fungsi Cortex
2. fungsi Renal Artery
3. fungsi Renal Vein
4. fungsi Medulla
5. fungsi Ureter
6.fungsi Renal Pelvis :
Korteks adalah kulit ginjal, di kulit ginjal ini terdapat badan malphigi dan glomerulus yang berguna untuk menyaring darah.
Renal Artery adalah pembuluh nadi atau arteri, untuk menghantarkan darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Renal Vein adalah pembuluh vena, adalah kebalikan dari arteri
Medulla adalah sumsum ginjal yang berada di lapisan dalam.
Ureter adalah saluran yang berfungsi untuk mengalirkan urine ke kandung kemih.
Renal Pelvis yaitu rongga ginjal yang berada di lapisan paling dalam.
Kamis, 31 Januari 2013
Rabu, 30 Januari 2013
hormon pada ginjal Dan Fungsinya
Diposting oleh
Unknown on 11.50
Be The First To Comment
Hormon Yang Diproduksi Oleh Ginjal
hormon pada ginjal Dan Fungsinya
Ada 3 hormon utama yang diproduksi oleh ginjal, yaitu :
Renin – yaitu hormon yang terkait dengan tekanan darah.
Erythropoetin – yaitu hormon yang membantu pembuatan sel darah merah. Penderita gagal ginjal biasanya kekurangan sel darah merah (anemia) yang menyebabkan keletihan serta dapat merusak hati, sehingga penderita biasanya membutuhkan injeksi erythropoetin.
Calcitriol – yaitu hormon yang membantu tubuh menyerap kalsium pada makanan. Tanpa bantuan hormon tersebut, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang yang mana untuk jangka panjang hal tersebut dapat menyebabkan penyakit tulang.
hormon pada ginjal Dan Fungsinya
Ada 3 hormon utama yang diproduksi oleh ginjal, yaitu :
Renin – yaitu hormon yang terkait dengan tekanan darah.
Erythropoetin – yaitu hormon yang membantu pembuatan sel darah merah. Penderita gagal ginjal biasanya kekurangan sel darah merah (anemia) yang menyebabkan keletihan serta dapat merusak hati, sehingga penderita biasanya membutuhkan injeksi erythropoetin.
Calcitriol – yaitu hormon yang membantu tubuh menyerap kalsium pada makanan. Tanpa bantuan hormon tersebut, tubuh akan mengambil kalsium dari tulang yang mana untuk jangka panjang hal tersebut dapat menyebabkan penyakit tulang.
Ginjal Dan Fungsinya pdf
Diposting oleh
Unknown on 11.36
Be The First To Comment
Anda Mencari Ginjal Dan Fungsinya atau anda ingin artikel makalah Ginjal Dan Fungsinya dalam format PDf Ginjal Dan Fungsinya.pdf Silahkan Download Ginjal dan fungsinya pdf Disini
bagian-bagian ginjal
Diposting oleh
Unknown on 09.39
Be The First To Comment
bagian-bagian ginjal
Struktur Bagian Ginjal – Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ – 2½ sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Perhatikan Gambar 1.1 yang memperlihatkan letak ginjal di rongga perut!
Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
Secara umum struktur ginjal terdiri atas tiga bagian seperti berikut ini:
1) Kulit ginjal (korteks)
Pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman. Glomerulus dan simpai Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi. Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai. Badan malpighi merupakan awal dari nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional ginjal (lihat Gambar 1.3). Tiap ginjal tersusun oleh kira-kira 1 juta nefron. Dari badan Malpighi terbentuk saluran yang menuju bagian medula (sumsum ginjal).
2) Rongga ginjal (pelvis renalis)
Di rongga ini bermuara saluran pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran ureter menuju vesika urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar tubuh melalui saluran uretra.
3) Sumsum ginjal (medula)
Medula (sumsum ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada di bagian korteks. Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
Struktur Bagian Ginjal – Ginjal manusia bentuknya seperti biji kacang merah. Terletak di dalam rongga perut bagian belakang, di sebelah kanan kiri tulang pinggang, sehingga sering disebut buah pinggang. Ginjal sebelah kanan sedikit lebih rendah karena terdesak oleh hati. Setiap ginjal panjangnya 6 – 7½ sentimeter dan tebal 1½ – 2½ sentimeter. Pada orang dewasa beratnya kira-kira 140 gram. Perhatikan Gambar 1.1 yang memperlihatkan letak ginjal di rongga perut!
Apabila sebuah ginjal dipotong secara melintang maka akan tampak tiga lapisan. Ginjal terdiri atas kulit ginjal, sumsum ginjal, dan rongga ginjal.
Secara umum struktur ginjal terdiri atas tiga bagian seperti berikut ini:
1) Kulit ginjal (korteks)
Pada bagian korteks atau kulit ginjal terdapat glomerulus dan simpai Bowman. Glomerulus dan simpai Bowman membentuk kesatuan yang disebut Badan Malpighi. Pada bagian inilah proses penyaringan darah dimulai. Badan malpighi merupakan awal dari nefron. Nefron adalah satuan struktural dan fungsional ginjal (lihat Gambar 1.3). Tiap ginjal tersusun oleh kira-kira 1 juta nefron. Dari badan Malpighi terbentuk saluran yang menuju bagian medula (sumsum ginjal).
2) Rongga ginjal (pelvis renalis)
Di rongga ini bermuara saluran pengumpul. Dari rongga tersebut, urine keluar dari saluran ureter menuju vesika urinaria (kandung kemih). Dari kandung kemih, urine keluar tubuh melalui saluran uretra.
3) Sumsum ginjal (medula)
Medula (sumsum ginjal) tersusun atas saluran-saluran yang merupakan kelanjutan badan malphigi dan saluran yang ada di bagian korteks. Pelvis renalis atau rongga ginjal berupa rongga yang berfungsi sebagai penampung urine sementara sebelum dikeluarkan melalui ureter.
Senin, 28 Januari 2013
ginjal dan fungsinya
Diposting oleh
Unknown on 11.29
Be The First To Comment
Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Letak
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Struktur detail
Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.[1] Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.
Vaskularisasi
Aliran darah ginjal berasal dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis, sedangkan yang mengalirkan darah balik adalah vena renalis yang merupakan cabang vena kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah tidak ada anastomosis ke cabang arteri lain
Organisasi
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis dan mengkilap yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan diluar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di sebelahatas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh fasia gerota. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
lapisan kaya protein sebagai membran dasar
selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle pada awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
[sunting]Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
Dialisis dan transplantasi ginjal
Umumnya, seseorang dapat hidup normal dengan hanya satu ginjal. Bila kedua ginjal tidak berfungsi normal, maka orang itu perlu diberi Terapi Pengganti Ginjal (TPG). TPG ini dapat dilakukan baik untuk sementara waktu maupun terus-menerus. TPG terdiri atas tiga, yaitu: Hemodialisis (Cuci Darah), Peritoneal Dialisis (Cuci Rongga Perut) dan Cangkok Ginjal (transplantasi). Prinsip dasar dari Hemodialisis adalah dengan membersihkan darah dengan menggunakan Ginjal Buatan. Sedangkan Peritoneal dialisis menggunakan Selaput rongga perut (peritoneum) sebagai saringan antara darah dan cairan Dianial.
Transplantasi ginjal sekarang ini lumayan umum. Transplantasi yang berhasil pertama kali diumumkan pada 4 Maret 1954 di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston, Massachusetts. Operasi ini dilakukan oleh Dr. Joseph E. Murray, yang pada 1990 menerima Penghargaan Nobel dalam fisiologi atau kedokteran.
Transplantasi ginjal dapat dilakukan secara "cadaveric" (dari seseorang yang telah meninggal) atau dari donor yang masih hidup (biasanya anggota keluarga). Ada beberapa keuntungan untuk transplantasi dari donor yang masih hidup, termasuk kecocokan lebih bagus, donor dapat dites secara menyeluruh sebelum transplantasi dan ginjal tersebut cenderung memiliki jangka hidup yang lebih panjang.
Statistik transplantasi ginjal
Negara Transplantasi kadaverik Transplantasi donor hidup Transplantasi total
Kanada 724 388 1,112 (tahun 2000)
Perancis 1,991 136 2,127 (tahun 2003)
Italia 1,489 135 1,624 (tahun 2003)
Spanyol 1,991 60 2,051 (tahun 2003)
Britania Raya 1,297 439 1,736 (tahun 2003)
Amerika Serikat 8,670 6,468 15,138 (tahun 2003)
Fungsi Ginjal Lengkap Dengan Penjelasan - saya kembali lagi posting tentang fungsi salah satu organ tubuh kita yaitu ginjal bagi anda ingin mengetahui fungsinya mari kita liat di bawah ini.
Intinya Fungsi Ginjal sebagai berikut.
1>. menyaring zat - zat sisa metabolisme dalam darah.
2>. mempertahankan kesimbangan cairan tubuh.
3>. menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam - garam dalam tubuh
4>. mengeluarkan sisa - sisa metabolisme seperti urea ,kreatinin,dan amonia.
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip kacang. Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea) dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Cabang dari kedokteran yang mempelajari ginjal dan penyakitnya disebut nefrologi.
Letak
Manusia memiliki sepasang ginjal yang terletak di belakang perut atau abdomen. Ginjal ini terletak di kanan dan kiri tulang belakang, di bawah hati dan limpa. Di bagian atas (superior) ginjal terdapat kelenjar adrenal (juga disebut kelenjar suprarenal).
Ginjal adalah sepasang organ saluran kemih yang terletak di rongga retroperitoneal bagian atas. Bentuknya menyerupai kacang dengan sisi cekungnya menghadap ke medial. Kedua ginjal terletak di sekitar vertebra T12 hingga L3. Ginjal kanan biasanya terletak sedikit di bawah ginjal kiri untuk memberi tempat untuk hati.
Sebagian dari bagian atas ginjal terlindungi oleh iga ke sebelas dan duabelas. Kedua ginjal dibungkus oleh dua lapisan lemak (lemak perirenal dan lemak pararenal) yang membantu meredam goncangan.
Struktur detail
Berat dan besar ginjal bervariasi; hal ini tergantung jenis kelamin, umur, serta ada tidaknya ginjal pada sisi lain.Pada orang dewasa, rata-rata ginjal memiliki ukuran panjang sekitar 11,5 cm, lebar sekitar 6 cm dan ketebalan 3,5 cm dengan berat sekitar 120-170 gram atau kurang lebih 0,4% dari berat badan.[1] Ginjal memiliki bentuk seperti kacang dengan lekukan yang menghadap ke dalam. Di tiap ginjal terdapat bukaan yang disebut hilus yang menghubungkan arteri renal, vena renal, dan ureter.
Vaskularisasi
Aliran darah ginjal berasal dari arteri renalis yang merupakan cabang langsung dari aorta abdominalis, sedangkan yang mengalirkan darah balik adalah vena renalis yang merupakan cabang vena kava inferior. Sistem arteri ginjal adalah tidak ada anastomosis ke cabang arteri lain
Organisasi
Bagian paling luar dari ginjal disebut korteks, bagian lebih dalam lagi disebut medulla. Bagian paling dalam disebut pelvis. Pada bagian medulla ginjal manusia dapat pula dilihat adanya piramida yang merupakan bukaan saluran pengumpul. Ginjal dibungkus oleh jaringan fibros tipis dan mengkilap yang disebut kapsula fibrosa ginjal dan diluar kapsul ini terdapat jaringan lemak perirenal. Di sebelahatas ginjal terdapat kelenjar adrenal. Ginjal dan kelenjar adrenal dibungkus oleh fasia gerota. Unit fungsional dasar dari ginjal adalah nefron yang dapat berjumlah lebih dari satu juta buah dalam satu ginjal normal manusia dewasa. Nefron berfungsi sebagai regulator air dan zat terlarut (terutama elektrolit) dalam tubuh dengan cara menyaring darah, kemudian mereabsorpsi cairan dan molekul yang masih diperlukan tubuh. Molekul dan sisa cairan lainnya akan dibuang. Reabsorpsi dan pembuangan dilakukan menggunakan mekanisme pertukaran lawan arus dan kotranspor. Hasil akhir yang kemudian diekskresikan disebut urine. Sebuah nefron terdiri dari sebuah komponen penyaring yang disebut korpuskula (atau badan Malphigi) yang dilanjutkan oleh saluran-saluran (tubulus). Setiap korpuskula mengandung gulungan kapiler darah yang disebut glomerulus yang berada dalam kapsula Bowman. Setiap glomerulus mendapat aliran darah dari arteri aferen. Dinding kapiler dari glomerulus memiliki pori-pori untuk filtrasi atau penyaringan. Darah dapat disaring melalui dinding epitelium tipis yang berpori dari glomerulus dan kapsula Bowman karena adanya tekanan dari darah yang mendorong plasma darah. Filtrat yang dihasilkan akan masuk ke dalan tubulus ginjal. Darah yang telah tersaring akan meninggalkan ginjal lewat arteri eferen. Di antara darah dalam glomerulus dan ruangan berisi cairan dalam kapsula Bowman terdapat tiga lapisan:
kapiler selapis sel endotelium pada glomerulus
lapisan kaya protein sebagai membran dasar
selapis sel epitel melapisi dinding kapsula Bowman (podosit)
Dengan bantuan tekanan, cairan dalan darah didorong keluar dari glomerulus, melewati ketiga lapisan tersebut dan masuk ke dalam ruangan dalam kapsula Bowman dalam bentuk filtrat glomerular. Filtrat plasma darah tidak mengandung sel darah ataupun molekul protein yang besar. Protein dalam bentuk molekul kecil dapat ditemukan dalam filtrat ini. Darah manusia melewati ginjal sebanyak 350 kali setiap hari dengan laju 1,2 liter per menit, menghasilkan 125 cc filtrat glomerular per menitnya. Laju penyaringan glomerular ini digunakan untuk tes diagnosa fungsi ginjal.
Tubulus ginjal merupakan lanjutan dari kapsula Bowman. Bagian yang mengalirkan filtrat glomerular dari kapsula Bowman disebut tubulus konvulasi proksimal. Bagian selanjutnya adalah lengkung Henle yang bermuara pada tubulus konvulasi distal. Lengkung Henle diberi nama berdasar penemunya yaitu Friedrich Gustav Jakob Henle pada awal tahun 1860-an. Lengkung Henle menjaga gradien osmotik dalam pertukaran lawan arus yang digunakan untuk filtrasi. Sel yang melapisi tubulus memiliki banyak mitokondria yang menghasilkan ATP dan memungkinkan terjadinya transpor aktif untuk menyerap kembali glukosa, asam amino, dan berbagai ion mineral. Sebagian besar air (97.7%) dalam filtrat masuk ke dalam tubulus konvulasi dan tubulus kolektivus melalui osmosis. Cairan mengalir dari tubulus konvulasi distal ke dalam sistem pengumpul yang terdiri dari:
tubulus penghubung
tubulus kolektivus kortikal
tubulus kloektivus medularis
Tempat lengkung Henle bersinggungan dengan arteri aferen disebut aparatus juxtaglomerular, mengandung macula densa dan sel juxtaglomerular. Sel juxtaglomerular adalah tempat terjadinya sintesis dan sekresi renin
Cairan menjadi makin kental di sepanjang tubulus dan saluran untuk membentuk urin, yang kemudian dibawa ke kandung kemih melewati ureter.
[sunting]Fungsi homeostasis ginjal
Ginjal mengatur pH, konsentrasi ion mineral, dan komposisi air dalam darah.
Ginjal mempertahankan pH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui pertukaran ion hidronium dan hidroksil. Akibatnya, urine yang dihasilkan dapat bersifat asam pada pH 5 atau alkalis pada pH 8.
Kadar ion natrium dikendalikan melalui sebuah proses homeostasis yang melibatkan aldosteron untuk meningkatkan penyerapan ion natrium pada tubulus konvulasi.
Kenaikan atau penurunan tekanan osmotik darah karena kelebihan atau kekurangan air akan segera dideteksi oleh hipotalamus yang akan memberi sinyal pada kelenjar pituitari dengan umpan balik negatif. Kelenjar pituitari mensekresi hormon antidiuretik (vasopresin, untuk menekan sekresi air) sehingga terjadi perubahan tingkat absorpsi air pada tubulus ginjal. Akibatnya konsentrasi cairan jaringan akan kembali menjadi 98%.
Dialisis dan transplantasi ginjal
Umumnya, seseorang dapat hidup normal dengan hanya satu ginjal. Bila kedua ginjal tidak berfungsi normal, maka orang itu perlu diberi Terapi Pengganti Ginjal (TPG). TPG ini dapat dilakukan baik untuk sementara waktu maupun terus-menerus. TPG terdiri atas tiga, yaitu: Hemodialisis (Cuci Darah), Peritoneal Dialisis (Cuci Rongga Perut) dan Cangkok Ginjal (transplantasi). Prinsip dasar dari Hemodialisis adalah dengan membersihkan darah dengan menggunakan Ginjal Buatan. Sedangkan Peritoneal dialisis menggunakan Selaput rongga perut (peritoneum) sebagai saringan antara darah dan cairan Dianial.
Transplantasi ginjal sekarang ini lumayan umum. Transplantasi yang berhasil pertama kali diumumkan pada 4 Maret 1954 di Rumah Sakit Peter Bent Brigham di Boston, Massachusetts. Operasi ini dilakukan oleh Dr. Joseph E. Murray, yang pada 1990 menerima Penghargaan Nobel dalam fisiologi atau kedokteran.
Transplantasi ginjal dapat dilakukan secara "cadaveric" (dari seseorang yang telah meninggal) atau dari donor yang masih hidup (biasanya anggota keluarga). Ada beberapa keuntungan untuk transplantasi dari donor yang masih hidup, termasuk kecocokan lebih bagus, donor dapat dites secara menyeluruh sebelum transplantasi dan ginjal tersebut cenderung memiliki jangka hidup yang lebih panjang.
Statistik transplantasi ginjal
Negara Transplantasi kadaverik Transplantasi donor hidup Transplantasi total
Kanada 724 388 1,112 (tahun 2000)
Perancis 1,991 136 2,127 (tahun 2003)
Italia 1,489 135 1,624 (tahun 2003)
Spanyol 1,991 60 2,051 (tahun 2003)
Britania Raya 1,297 439 1,736 (tahun 2003)
Amerika Serikat 8,670 6,468 15,138 (tahun 2003)
Fungsi Ginjal Lengkap Dengan Penjelasan - saya kembali lagi posting tentang fungsi salah satu organ tubuh kita yaitu ginjal bagi anda ingin mengetahui fungsinya mari kita liat di bawah ini.
Intinya Fungsi Ginjal sebagai berikut.
1>. menyaring zat - zat sisa metabolisme dalam darah.
2>. mempertahankan kesimbangan cairan tubuh.
3>. menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur keseimbangan garam - garam dalam tubuh
4>. mengeluarkan sisa - sisa metabolisme seperti urea ,kreatinin,dan amonia.
Minggu, 27 Januari 2013
Tempat Jual Ginjal Di Indonesia
Diposting oleh
Unknown on 11.27
Be The First To Comment
Tempat menjual ginjal di jakarta?pas tadi ngeyahoo ane nemuin yang agak aneh Tempat menjual ginjal di jakarta?
seperti ini nich:
Tempat menjual ginjal di jakarta?
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
di rumah sakit tanya saja sama orang rumah sakit biasanya kaya g2 ada oknum gelap gan . kalau mau gampang tempat jual ginjal ada di china sana
seperti ini nich:
Tempat menjual ginjal di jakarta?
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
di rumah sakit tanya saja sama orang rumah sakit biasanya kaya g2 ada oknum gelap gan . kalau mau gampang tempat jual ginjal ada di china sana
Sabtu, 26 Januari 2013
Tempat menjual ginjal jakarta
Diposting oleh
Unknown on 11.26
Be The First To Comment
Tempat menjual ginjal di jakarta?pas tadi ngeyahoo ane nemuin yang agak aneh Tempat menjual ginjal di jakarta?
seperti ini nich:
Tempat menjual ginjal di jakarta?
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
di rumah sakit tanya saja sama orang rumah sakit biasanya kaya g2 ada oknum gelap gan . kalau mau gampang tempat jual ginjal ada di china sana
seperti ini nich:
Tempat menjual ginjal di jakarta?
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
di rumah sakit tanya saja sama orang rumah sakit biasanya kaya g2 ada oknum gelap gan . kalau mau gampang tempat jual ginjal ada di china sana
Jumat, 25 Januari 2013
Tempat menjual ginjal di jakarta
Diposting oleh
Unknown on 11.24
Be The First To Comment
Tempat menjual ginjal di jakarta?
pas tadi ngeyahoo ane nemuin yang agak aneh Tempat menjual ginjal di jakarta?
seperti ini nich:
Tempat menjual ginjal di jakarta?
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
di rumah sakit tanya saja sama orang rumah sakit biasanya kaya g2 ada oknum gelap gan . kalau mau gampang tempat jual ginjal ada di china sana
pas tadi ngeyahoo ane nemuin yang agak aneh Tempat menjual ginjal di jakarta?
seperti ini nich:
Tempat menjual ginjal di jakarta?
Jawaban Terbaik - Dipilih oleh Suara Terbanyak
di rumah sakit tanya saja sama orang rumah sakit biasanya kaya g2 ada oknum gelap gan . kalau mau gampang tempat jual ginjal ada di china sana
Rabu, 23 Januari 2013
Tempat Jual ginjal
Diposting oleh
Unknown on 11.20
3 Comments
Jual organ ginjal atau dan lain lain itu ilegal, so kami kali ini hanya share Inilah Daftar Harga Organ Tubuh Manusia di Pasar Gelap
Penjualan organ tubuh di pasar gelap marak, sesuai dengan tingginya permintaan konsumennya. Harga organ tubuh yang dijual pun bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan transplantasi dan fungsi organ vital tersebut. Penjualan organ manusia sebenarnya sudah memiliki jaringan internasional yang teratur dan rapi, namun masih samar-samar terdengar oleh awam sebab tergolong ilegal di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat. Permintaan organ tubuh manusia ini sebenarnya cukup banyak dan menawarkan kompensasi yang menggiurkan. Masyarakat miskin adalah pihak yang sering tergoda menjual organ tubuh manusia, salah satunya ginjalnya di pasar gelap. Orang miskin menjual organ tubuhnya karena tergiur harganya yang fantastis.
Dalam beberapa kasus, pendonor direkrut dan diterbangkan ke negara lain untuk diambil organnya dalam ruang operasi. Pada tahun 2003, ditemukan jaringan penjual beli ginjal ilegal di Afrika Selatan. Para pendonor yang direkrut kebanyakan berasal dari pemukiman kumuh di Brazil dan diterbangkan ke Afrika Selatan untuk diambil organnya. Kompensasi yang diberikan antara US$ 6.000 sampai US$ 10.000 atau sekitar Rp 55 juta sampai Rp 91 juta. Para tengkulak di Afrika Selatan mampu menjual organ hingga mencapai US$ 100.000 atau sekitar Rp 917 juta. Salah satu kasus besar di Amerika Serikat melibatkan seorang ahli bedah mulut di New York bernama Michael Mastromarino.
Ia membuka layanan yang disebut Biomedical Tissue Services dengan seorang perias mayat bernama Joseph Nicelli pada tahun 2000. Selama bertahun-tahun, duet ini memanen jaringan manusia dari tubuh dari rumah duka dan menjualnya ke fasilitas penelitian. Sindikat ini terbongkar setelah menjarah organ milik Alistair Cooke, jurnalis terkenal di Amerika Serikat, pada tahun 2005. Kedua penjual organ ini akhirnya ditangkap dan dituntut dengan berbagai tuduhan kejahatan. Organ adalah sistem sel dan jaringan yang melakukan tugas tertentu dan fungsinya menurun seiring usia. Misalnya, jantung orang yang berusia 20-an tahun dapat memompa darah lebih dari 10 kali jumlah darah yang dibutuhkan, dan kemampuannya menurun karena penuaan. Paru-paru dan ginjal juga semakin lemah fungsinya seiring waktu, begitu juga dengan organ-organ lainnya. Penyakit atau masalah genetika juga dapat menghancurkan satu organ tertentu, sedangkan seluruh tubuh tetap relatif sehat.
Dalam banyak kasus, untuk memperbaiki fungsi tubuh dengan baik, perlu menggantikan organ yang rusak dengan yang organ sehat. Sayangnya, organ yang sehat tidak mudah didapat. Pada bulan April 2008, ada lebih dari 98.000 orang yang menunggu transplantasi organ. Meskipun banyak nyawa yang terselamatkan oleh donor organ, banyak juga orang yang mati saat menunggu ketersediaan organ. Rata-rata, ada pertambahan sekitar 106 orang yang menunggu organ setiap hari dan 18 orang meninggal dunia setiap hari karena tidak mendapat donor organ. Jika ingin tahu berapa banyak organ tubuh dapat dijual di pasar gelap, berikut adalah daftar harganya seperti dilansir Gizmodo.com.
1. Sepasang bola mata: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta
2. Kulit Kepala: US$ 607 atau sekitar Rp 5,56 juta
3. Tengkorak dengan Gigi: US$ 1.200 atau sekitar Rp 11 juta
4. Bahu: US$ 500 atau sekitar Rp 4,6 juta
5. Arteri koroner: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta
6. Jantung: US$ 119.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar 7. Hati: US$ 157.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar
8. Tangan dan lengan: US$ 385 atau sekitar Rp 3,5 juta
9. Pint darah: US$ 337 atau sekitar Rp 3,1 juta
10. Limpa: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta
11. Perut: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta
12. Usus Kecil: US$ 2.519 atau sekitar Rp 23 juta
13. Ginjal: US$ 262.000 atau Rp 2,4 miliar
14. Kandung empedu: US$ 1.219 atau sekitar Rp 11,1 juta
15. Kulit: US$ 10 atau sekitar Rp 91.000 per inci persegi
Penjualan organ tubuh di pasar gelap marak, sesuai dengan tingginya permintaan konsumennya. Harga organ tubuh yang dijual pun bervariasi tergantung dari tingkat kesulitan transplantasi dan fungsi organ vital tersebut. Penjualan organ manusia sebenarnya sudah memiliki jaringan internasional yang teratur dan rapi, namun masih samar-samar terdengar oleh awam sebab tergolong ilegal di beberapa negara, termasuk Amerika Serikat. Permintaan organ tubuh manusia ini sebenarnya cukup banyak dan menawarkan kompensasi yang menggiurkan. Masyarakat miskin adalah pihak yang sering tergoda menjual organ tubuh manusia, salah satunya ginjalnya di pasar gelap. Orang miskin menjual organ tubuhnya karena tergiur harganya yang fantastis.
Dalam beberapa kasus, pendonor direkrut dan diterbangkan ke negara lain untuk diambil organnya dalam ruang operasi. Pada tahun 2003, ditemukan jaringan penjual beli ginjal ilegal di Afrika Selatan. Para pendonor yang direkrut kebanyakan berasal dari pemukiman kumuh di Brazil dan diterbangkan ke Afrika Selatan untuk diambil organnya. Kompensasi yang diberikan antara US$ 6.000 sampai US$ 10.000 atau sekitar Rp 55 juta sampai Rp 91 juta. Para tengkulak di Afrika Selatan mampu menjual organ hingga mencapai US$ 100.000 atau sekitar Rp 917 juta. Salah satu kasus besar di Amerika Serikat melibatkan seorang ahli bedah mulut di New York bernama Michael Mastromarino.
Ia membuka layanan yang disebut Biomedical Tissue Services dengan seorang perias mayat bernama Joseph Nicelli pada tahun 2000. Selama bertahun-tahun, duet ini memanen jaringan manusia dari tubuh dari rumah duka dan menjualnya ke fasilitas penelitian. Sindikat ini terbongkar setelah menjarah organ milik Alistair Cooke, jurnalis terkenal di Amerika Serikat, pada tahun 2005. Kedua penjual organ ini akhirnya ditangkap dan dituntut dengan berbagai tuduhan kejahatan. Organ adalah sistem sel dan jaringan yang melakukan tugas tertentu dan fungsinya menurun seiring usia. Misalnya, jantung orang yang berusia 20-an tahun dapat memompa darah lebih dari 10 kali jumlah darah yang dibutuhkan, dan kemampuannya menurun karena penuaan. Paru-paru dan ginjal juga semakin lemah fungsinya seiring waktu, begitu juga dengan organ-organ lainnya. Penyakit atau masalah genetika juga dapat menghancurkan satu organ tertentu, sedangkan seluruh tubuh tetap relatif sehat.
Dalam banyak kasus, untuk memperbaiki fungsi tubuh dengan baik, perlu menggantikan organ yang rusak dengan yang organ sehat. Sayangnya, organ yang sehat tidak mudah didapat. Pada bulan April 2008, ada lebih dari 98.000 orang yang menunggu transplantasi organ. Meskipun banyak nyawa yang terselamatkan oleh donor organ, banyak juga orang yang mati saat menunggu ketersediaan organ. Rata-rata, ada pertambahan sekitar 106 orang yang menunggu organ setiap hari dan 18 orang meninggal dunia setiap hari karena tidak mendapat donor organ. Jika ingin tahu berapa banyak organ tubuh dapat dijual di pasar gelap, berikut adalah daftar harganya seperti dilansir Gizmodo.com.
1. Sepasang bola mata: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta
2. Kulit Kepala: US$ 607 atau sekitar Rp 5,56 juta
3. Tengkorak dengan Gigi: US$ 1.200 atau sekitar Rp 11 juta
4. Bahu: US$ 500 atau sekitar Rp 4,6 juta
5. Arteri koroner: US$ 1.525 atau sekitar Rp 14 juta
6. Jantung: US$ 119.000 atau sekitar Rp 1,1 miliar 7. Hati: US$ 157.000 atau sekitar Rp 1,4 miliar
8. Tangan dan lengan: US$ 385 atau sekitar Rp 3,5 juta
9. Pint darah: US$ 337 atau sekitar Rp 3,1 juta
10. Limpa: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta
11. Perut: US$ 508 atau sekitar Rp 4,6 juta
12. Usus Kecil: US$ 2.519 atau sekitar Rp 23 juta
13. Ginjal: US$ 262.000 atau Rp 2,4 miliar
14. Kandung empedu: US$ 1.219 atau sekitar Rp 11,1 juta
15. Kulit: US$ 10 atau sekitar Rp 91.000 per inci persegi
Selasa, 22 Januari 2013
cara kerja ginjal buatan
Diposting oleh
Unknown on 11.05
Be The First To Comment
CARA KERJA MESIN HEMODIALISIS
Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dilisis sendiri merupakan proses pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang menempel pada permukaan Pada proses digunakan selaput Semipermeabel. Proses pemisahan ini didasarkan pada perbedaan laju transport partikel.
Prinsip dialisis digunakan dalam alat cuci darah bagi penderita gagal ginjal, di mana fungsi ginjal digantikan oleh dialisator.
Hemodialisis merupakan salah satu dari Terapi Pengganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu (misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau dapat pula untuk seumur hidup (misalnya pada Gagal Ginjal Kronik).
Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk sisa metabolisme seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser. Mesin ini mampu berfungsi sebagai ginjal menggantikan ginjal penderita yang sudah rusak kerena penyakitnya, dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam perminggu, penderita dapat memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang tidak tertentu.
Prinsip dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses osmotis dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Pada hemodialisis, darah dipompa keluar dari tubuh lalu masuk kedalam mesin dialiser ( yang berfungsi sebagai ginjal buatan ) untuk dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh cairan khusus untuk dialisis (dialisat). Tekanan di dalam ruang dialisat lebih rendah dibandingkan dengan tekanan di dalam darah, sehingga cairan, limbah metabolik dan zat-zat racun di dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke dalam dialisat. Proses hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu membrane semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme) dari kompartemen darah akan berpindah kedalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut dapat melewati membran semipermiabel demikian juga sebaliknya. Setelah dibersihkan, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh.
Mesin hemodialisis (HD) terdiri dari pompa darah, sistem pengaturan larutan dialisat, dan sistem monitor. Pompa darah berfungsi untuk mengalirkan darah dari tempat tusukan vaskuler ke alat dializer. Dializer adalah tempat dimana proses HD berlangsung sehingga terjadi pertukaran zat-zat dan cairan dalam darah dan dialisat. Sedangkan tusukan vaskuler merupakan tempat keluarnya darah dari tubuh penderita menuju dializer dan selanjutnya kembali lagi ketubuh penderita. Kecepatan dapat di atur biasanya diantara 300-400 ml/menit. Lokasi pompa darah biasanya terletak antara monitor tekanan arteri dan monitor larutan dialisat. Larutan dialisat harus dipanaskan antara 34-39 C sebelum dialirkan kepada dializer. Suhu larutan dialisat yang terlalu rendah ataupun melebihi suhu tubuh dapat menimbulkan komplikasi. Sistem monitoring setiap mesin HD sangat penting untuk menjamin efektifitas proses dialisis dan keselamatan.
Pada saat proses Hemodialisa, darah kita akan dialirkan melalui sebuah saringan khusus (Dialiser) yang berfungsi menyaring sampah metabolisme dan air yang berlebih. Kemudian darah yang bersih akan dikembalikan kedalam tubuh. Pengeluaran sampah dan air serta garam berlebih akan membantu tubuh mengontrol tekanan darah dan kandungan kimia tubuh jadi lebih seimbang.
Dialisator tersedia dalam berbagai jenis ukuran. Dialisator yang ukurannya lebih besar mengalami peningkatan dalam membran area, dan biasanya akan memindahkan lebih banyak padatan daripada dialisator yang ukurannya lebih kecil, khususnya dalam tingkat aliran darah yang tinggi. Kebanyakan jenis dialisator memiliki permukaan membran area sekitar 0,8 sampai 2,2 meter persegi dan nilai KoA memiliki urutan dari mulai 500-1500 ml/min. KoA yang dinyatakan dalam satuan ml/min dapat diperkirakan melalui pembersihan maksimum dari dialisator dalm tekanan darah yang sangat tinggi dari grafik tingkat alirannya. Secara singkat konsep fisika yang digunakan dalam hemodialisis adalah konsep fluida bergerak. Syarat fluida yang ideal yaitu cairan tidak viskous (tidak ada geseran dalam), keadaan tunak (steady state) atau melalui lintasan tertentu, mengalir secara stasioner, dan tidak termampatkan (incompressible) serta mengalir dalam jumlah cairan yang sama besarnya (kontinuitas).
DAFTAR PUSTAKA
http://elektromedik.blogspot.com/2010/06/hemodialisis-cuci-darah.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/pemisahan-koloid/
Hemodialisis adalah sebuah terapi medis. Kata ini berasal dari kata haemo yang berarti darah dan dilisis sendiri merupakan proses pemurnian suatu sistem koloid dari partikel-partikel bermuatan yang menempel pada permukaan Pada proses digunakan selaput Semipermeabel. Proses pemisahan ini didasarkan pada perbedaan laju transport partikel.
Prinsip dialisis digunakan dalam alat cuci darah bagi penderita gagal ginjal, di mana fungsi ginjal digantikan oleh dialisator.
Hemodialisis merupakan salah satu dari Terapi Pengganti Ginjal, yang digunakan pada penderita dengan penurunan fungsi ginjal, baik akut maupun kronik. Hemodialisis dapat dikerjakan untuk sementara waktu (misalnya pada Gagal Ginjal Akut) atau dapat pula untuk seumur hidup (misalnya pada Gagal Ginjal Kronik).
Hemodialisis berfungsi membuang produk-produk sisa metabolisme seperti potassium dan urea dari darah dengan menggunakan mesin dialiser. Mesin ini mampu berfungsi sebagai ginjal menggantikan ginjal penderita yang sudah rusak kerena penyakitnya, dengan menggunakan mesin itu selama 24 jam perminggu, penderita dapat memperpanjang hidupnya sampai batas waktu yang tidak tertentu.
Prinsip dari Hemodialisis adalah dengan menerapkan proses osmotis dan ultrafiltrasi pada ginjal buatan, dalam membuang sisa-sisa metabolisme tubuh. Pada hemodialisis, darah dipompa keluar dari tubuh lalu masuk kedalam mesin dialiser ( yang berfungsi sebagai ginjal buatan ) untuk dibersihkan dari zat-zat racun melalui proses difusi dan ultrafiltrasi oleh cairan khusus untuk dialisis (dialisat). Tekanan di dalam ruang dialisat lebih rendah dibandingkan dengan tekanan di dalam darah, sehingga cairan, limbah metabolik dan zat-zat racun di dalam darah disaring melalui selaput dan masuk ke dalam dialisat. Proses hemodialisis melibatkan difusi solute (zat terlarut) melalui suatu membrane semipermeable. Molekul zat terlarut (sisa metabolisme) dari kompartemen darah akan berpindah kedalam kompartemen dialisat setiap saat bila molekul zat terlarut dapat melewati membran semipermiabel demikian juga sebaliknya. Setelah dibersihkan, darah dialirkan kembali ke dalam tubuh.
ada saat proses HD, darah akan dialirkan melalui saringan khusus (Dialiser) yang berfungsi menyaring sampah metabolisme dan air yang berlebih. Kemudian darah yang bersih akan dikembalikan ke dalam tubuh. Pengeluaran sampah dan air serta garam berlebih akan membantu tubuh mengontrol tekanan darah dan kandungan kimia tubuh jadi lebih seimbang. Setiap pasien HD diharuskan mematuhi jadwal cuci darahnya. Dalam seminggu biasanya pasien menjalani 2 kali cuci darah, masing-masing sekitar 4 jam. Namun adalakanya untuk kondisi tertentu, menjadi lebih dari 2 kali seminggu.
Seperti inilah bentuk tipikal dari hollow fiber dializer. Di dalamnya terdapat serabut yang memungkinkan darah untuk lewat. Cairan dialisis, yang merupakan cairan pembersih dipompakan di antara serabut-serabut tersebut. Serabut tersebut memiliki lubang-lubang halus yang memungkinkan air dan sampah metabolisme terserap dalam cairan pembersih dan membawanya keluar.
Dialiser Reuse
Unit Renal kadang menggunakan dialiser yang sama lebih dari satu kali tindakan. Penggunaan dialiser berulang ini dinamakan reuse. Reuse merupakan tindakan yang aman yaitu proses membersihkan dialiser sesuai dengan standart prosedur yang telah teruji. Dialiser ini akan diuji kelayakannya terlebih dahulu sebelum digunakan dan hanya digunakan pada satu orang untuk satu dialiser. Sebelum tindakan cuci darah dilakukan, pastikan dialiser yang dipasang sesuai dengan nama pasien pemilik.
Cara Dialisis (Dialisat)
Cairan pencuci yang disebut dialisat, adalah cairan yang membantu mengeluarkan sampah dan kelebihan air dari tubuh. Cairan ini terdiri dari zat kimiawi yang membuatnya seperti spon. Dokter akan memberikan spesifikasi cairan yang sesuai dengan keadaan pasien.
Beberapa pasien berfikir, jarum adalah bagian paling menakutkan dari cuci darah. Kebanyakan pasien baru akan terbiasa dengannya setelah beberapa kali menjalani cuci darah. Bila pasien merasa acara penusukan terasa sangat menyakitkan, krim anestesi ataupun spray bisa digunakan untuk mengurangi rasa sakit tersebut.
Kebanyakan unit renal menggunakan dua jarum untuk memasukkan dan mengeluarakan darah. Memang ada juga jarum khusus yang bisa digunakan dengan dua bukaan, tapi jarum ini dianggap kurang efisien dan memerlukan waktu yang lebih lama.
Mesin hemodialisis (HD) terdiri dari pompa darah, sistem pengaturan larutan dialisat, dan sistem monitor. Pompa darah berfungsi untuk mengalirkan darah dari tempat tusukan vaskuler ke alat dializer. Dializer adalah tempat dimana proses HD berlangsung sehingga terjadi pertukaran zat-zat dan cairan dalam darah dan dialisat. Sedangkan tusukan vaskuler merupakan tempat keluarnya darah dari tubuh penderita menuju dializer dan selanjutnya kembali lagi ketubuh penderita. Kecepatan dapat di atur biasanya diantara 300-400 ml/menit. Lokasi pompa darah biasanya terletak antara monitor tekanan arteri dan monitor larutan dialisat. Larutan dialisat harus dipanaskan antara 34-39 C sebelum dialirkan kepada dializer. Suhu larutan dialisat yang terlalu rendah ataupun melebihi suhu tubuh dapat menimbulkan komplikasi. Sistem monitoring setiap mesin HD sangat penting untuk menjamin efektifitas proses dialisis dan keselamatan.
Pada saat proses Hemodialisa, darah kita akan dialirkan melalui sebuah saringan khusus (Dialiser) yang berfungsi menyaring sampah metabolisme dan air yang berlebih. Kemudian darah yang bersih akan dikembalikan kedalam tubuh. Pengeluaran sampah dan air serta garam berlebih akan membantu tubuh mengontrol tekanan darah dan kandungan kimia tubuh jadi lebih seimbang.
Dialisator tersedia dalam berbagai jenis ukuran. Dialisator yang ukurannya lebih besar mengalami peningkatan dalam membran area, dan biasanya akan memindahkan lebih banyak padatan daripada dialisator yang ukurannya lebih kecil, khususnya dalam tingkat aliran darah yang tinggi. Kebanyakan jenis dialisator memiliki permukaan membran area sekitar 0,8 sampai 2,2 meter persegi dan nilai KoA memiliki urutan dari mulai 500-1500 ml/min. KoA yang dinyatakan dalam satuan ml/min dapat diperkirakan melalui pembersihan maksimum dari dialisator dalm tekanan darah yang sangat tinggi dari grafik tingkat alirannya. Secara singkat konsep fisika yang digunakan dalam hemodialisis adalah konsep fluida bergerak. Syarat fluida yang ideal yaitu cairan tidak viskous (tidak ada geseran dalam), keadaan tunak (steady state) atau melalui lintasan tertentu, mengalir secara stasioner, dan tidak termampatkan (incompressible) serta mengalir dalam jumlah cairan yang sama besarnya (kontinuitas).
DAFTAR PUSTAKA
http://elektromedik.blogspot.com/2010/06/hemodialisis-cuci-darah.html
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-smk/kelas_x/pemisahan-koloid/
Minggu, 20 Januari 2013
cara kerja ginjal menyaring darah
Diposting oleh
Unknown on 11.01
Be The First To Comment
cara kerja ginjal menyaring darah
Tansplantasi ginjal atau cangkok ginjal adalah suatu prosedur operasi yang dilakukan untuk mengganti ginjal yang rusak atau berpenyakit dengan ginjal yang sehat milik orang lain.Ginjal sehat tersebut dapat mendonorkan satu ginjal mereka dan tetap hidup sehat dengan satu ginjal tersisa. Seseorang umumnya hanya membutuhkan transplantasi satu ginjal saja.
Namun ada pula yang membutuhkan transplantasi dua ginjal skaligus.Donor ginjal sebaiknya berasal dari anggota keluarga penerima transplant, atau dari orang yang tidak memiliki hubungan sama sekali dengan sang transplant namun organnya memiliki kecocokan dengan tubuh transplant.Beberapa penyakit yang membutuhkan transplantasi ginjal adalah sindrom Alport, penyakit berger, sindrom hemoloitik uremik, wegner granulomatosis, kerusakan ureteropelvic junction.
Sebelum seseorang ditetapkan untuk melakukan transplantasi ginjal, orang tersebut akan menjalani serangkaian tes darah dan tes diagnostik.Tes diagnostik berguna untuk memahami kondisi tubuh penerima transplant secara kesuluruhan sehingga mengurangi resiko terjadinya komlikasi saat dilakukan operasi transplantasi.
Ketika organ ginjal dari donor ditanamkan pada tubuh sesorang, tubuhnya akan menganggap organ tersebut sebagai ancaman atau benda asing dan berusaha menyerangnya melalui pembentukan antibody yang dapat mambunuh sel-sel dan jaringan organ tersebut. Oleh karena itu, agar organ dapat ditransplantasi dengan sukses, diperlukan obat-obatan untuk menekan system imun penerima transplant sehingga dapat menerima organ tersebut.Pengobatan pada umumnya perlu diberikan seumur hidup penerima transplant setelah menerima organ yang baru.Beberapa contoh obat yang digunakan adalah cyclosporine, azathioprine dan mycophenolate mofetil.
Tansplantasi ginjal atau cangkok ginjal adalah suatu prosedur operasi yang dilakukan untuk mengganti ginjal yang rusak atau berpenyakit dengan ginjal yang sehat milik orang lain.Ginjal sehat tersebut dapat mendonorkan satu ginjal mereka dan tetap hidup sehat dengan satu ginjal tersisa. Seseorang umumnya hanya membutuhkan transplantasi satu ginjal saja.
Namun ada pula yang membutuhkan transplantasi dua ginjal skaligus.Donor ginjal sebaiknya berasal dari anggota keluarga penerima transplant, atau dari orang yang tidak memiliki hubungan sama sekali dengan sang transplant namun organnya memiliki kecocokan dengan tubuh transplant.Beberapa penyakit yang membutuhkan transplantasi ginjal adalah sindrom Alport, penyakit berger, sindrom hemoloitik uremik, wegner granulomatosis, kerusakan ureteropelvic junction.
Sebelum seseorang ditetapkan untuk melakukan transplantasi ginjal, orang tersebut akan menjalani serangkaian tes darah dan tes diagnostik.Tes diagnostik berguna untuk memahami kondisi tubuh penerima transplant secara kesuluruhan sehingga mengurangi resiko terjadinya komlikasi saat dilakukan operasi transplantasi.
Ketika organ ginjal dari donor ditanamkan pada tubuh sesorang, tubuhnya akan menganggap organ tersebut sebagai ancaman atau benda asing dan berusaha menyerangnya melalui pembentukan antibody yang dapat mambunuh sel-sel dan jaringan organ tersebut. Oleh karena itu, agar organ dapat ditransplantasi dengan sukses, diperlukan obat-obatan untuk menekan system imun penerima transplant sehingga dapat menerima organ tersebut.Pengobatan pada umumnya perlu diberikan seumur hidup penerima transplant setelah menerima organ yang baru.Beberapa contoh obat yang digunakan adalah cyclosporine, azathioprine dan mycophenolate mofetil.
Sabtu, 19 Januari 2013
Cara Kerja Ginjal Pada Manusia
Diposting oleh
Unknown on 10.59
Be The First To Comment
Sistem Kerja Ginjal Manusia
Apa yang ginjal lakukan?
Ginjal berbentuk seperti kacang, masing-masing tentang ukuran kepalan tangan.Mereka terletak di dekat tengah punggung, tepat di bawah tulang rusuk, satu di setiap sisi tulang belakang. Ginjal adalah mesin pengolahan yang canggih.
Setiap hari, ginjal seseorang memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring sekitar 2 liter produk limbah dan air ekstra. Limbah dan air ekstra menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui tabung yang disebut ureter. Kandung kemih menyimpan urin sampai melepaskannya melalui buang air kecil.
Limbah dalam darah berasal dari pemecahan normal jaringan aktif, seperti otot, dan dari makanan. Tubuh memanfaatkan makanan untuk energi dan self-perbaikan.Setelah tubuh telah mengambil apa yang dibutuhkan dari makanan, limbah dikirim ke darah. Jika ginjal tidak menghapus mereka, limbah ini akan membangun dalam darah dan merusak tubuh.
Penghapusan aktual limbah terjadi dalam unit kecil di dalam ginjal disebut nefron.Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron. Dalam nefron, sebuah glomerulus-yang merupakan pembuluh darah kecil, atau kapiler-intertwines dengan tabung pengumpul urin kecil yang disebut tubulus .
Glomerulus bertindak sebagai unit penyaringan, atau saringan, dan membuat protein normal dan sel-sel dalam aliran darah, yang memungkinkan cairan ekstra dan limbah untuk melewati. Sebuah pertukaran kimia yang rumit terjadi, sebagai limbah bahan dan air meninggalkan darah dan memasuki sistem kemih.
Pada awalnya, tubulus menerima kombinasi dari bahan limbah dan bahan kimia tubuh masih dapat digunakan. Ginjal mengukur bahan kimia seperti natrium, fosfor, dan kalium dan melepaskan mereka kembali ke darah untuk kembali ke tubuh.Dengan cara ini, ginjal mengatur tingkat tubuh dari zat tersebut. Keseimbangan yang tepat diperlukan untuk kehidupan.
Selain menghilangkan limbah, ginjal merilis tiga hormon penting:
Eritropoietin atau EPO, yang merangsang sumsum tulang untuk membuat sel darah merah
Renin, yang mengatur tekanan darah
Calcitriol, bentuk aktif vitamin D, yang membantu mempertahankan kalsium untuk tulang, dan untuk keseimbangan kimia yang normal dalam tubuh
Hal lain mengenai ginjal
Orang dengan dua ginjal sehat memiliki 100 persen dari fungsi ginjal mereka. Penurunan kecil atau ringan pada fungsi ginjal-sebanyak 30 sampai 40 persen-akan jarang terlihat. Fungsi ginjal sekarang dihitung dengan menggunakan sampel darah dan rumus untuk mencari laju filtrasi glomerulus diperkirakan (eGFR). EGFR sesuai dengan persen dari fungsi ginjal yang tersedia.
Beberapa orang dilahirkan dengan hanya satu ginjal, tetapi masih dapat menjalani kehidupannormal, dan hidup sehat. Setiap tahun, ribuan orang mendonorkan salah satu ginjalnya untuk transplantasi kepada anggota keluarga atau teman.
Bagi banyak orang dengan fungsi ginjal yang berkurang, penyakit ginjal akanhadir dan akan menjadi lebih buruk. Masalah kesehatan serius terjadi ketika orang memiliki kurang dari 25 persen dari fungsi ginjal mereka. Ketika fungsi ginjal turun di bawah 10 sampai 15 persen, orang perlu beberapa bentuk terapi pengganti ginjal-baik perawatan pembersihan darah disebut dialisis atau transplantasi ginjal-untuk mempertahankan kehidupan.
Apa yang ginjal lakukan?
Ginjal berbentuk seperti kacang, masing-masing tentang ukuran kepalan tangan.Mereka terletak di dekat tengah punggung, tepat di bawah tulang rusuk, satu di setiap sisi tulang belakang. Ginjal adalah mesin pengolahan yang canggih.
Setiap hari, ginjal seseorang memproses sekitar 200 liter darah untuk menyaring sekitar 2 liter produk limbah dan air ekstra. Limbah dan air ekstra menjadi urin, yang mengalir ke kandung kemih melalui tabung yang disebut ureter. Kandung kemih menyimpan urin sampai melepaskannya melalui buang air kecil.
Limbah dalam darah berasal dari pemecahan normal jaringan aktif, seperti otot, dan dari makanan. Tubuh memanfaatkan makanan untuk energi dan self-perbaikan.Setelah tubuh telah mengambil apa yang dibutuhkan dari makanan, limbah dikirim ke darah. Jika ginjal tidak menghapus mereka, limbah ini akan membangun dalam darah dan merusak tubuh.
Penghapusan aktual limbah terjadi dalam unit kecil di dalam ginjal disebut nefron.Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron. Dalam nefron, sebuah glomerulus-yang merupakan pembuluh darah kecil, atau kapiler-intertwines dengan tabung pengumpul urin kecil yang disebut tubulus .
Glomerulus bertindak sebagai unit penyaringan, atau saringan, dan membuat protein normal dan sel-sel dalam aliran darah, yang memungkinkan cairan ekstra dan limbah untuk melewati. Sebuah pertukaran kimia yang rumit terjadi, sebagai limbah bahan dan air meninggalkan darah dan memasuki sistem kemih.
Pada awalnya, tubulus menerima kombinasi dari bahan limbah dan bahan kimia tubuh masih dapat digunakan. Ginjal mengukur bahan kimia seperti natrium, fosfor, dan kalium dan melepaskan mereka kembali ke darah untuk kembali ke tubuh.Dengan cara ini, ginjal mengatur tingkat tubuh dari zat tersebut. Keseimbangan yang tepat diperlukan untuk kehidupan.
Selain menghilangkan limbah, ginjal merilis tiga hormon penting:
Eritropoietin atau EPO, yang merangsang sumsum tulang untuk membuat sel darah merah
Renin, yang mengatur tekanan darah
Calcitriol, bentuk aktif vitamin D, yang membantu mempertahankan kalsium untuk tulang, dan untuk keseimbangan kimia yang normal dalam tubuh
Hal lain mengenai ginjal
Orang dengan dua ginjal sehat memiliki 100 persen dari fungsi ginjal mereka. Penurunan kecil atau ringan pada fungsi ginjal-sebanyak 30 sampai 40 persen-akan jarang terlihat. Fungsi ginjal sekarang dihitung dengan menggunakan sampel darah dan rumus untuk mencari laju filtrasi glomerulus diperkirakan (eGFR). EGFR sesuai dengan persen dari fungsi ginjal yang tersedia.
Beberapa orang dilahirkan dengan hanya satu ginjal, tetapi masih dapat menjalani kehidupannormal, dan hidup sehat. Setiap tahun, ribuan orang mendonorkan salah satu ginjalnya untuk transplantasi kepada anggota keluarga atau teman.
Bagi banyak orang dengan fungsi ginjal yang berkurang, penyakit ginjal akanhadir dan akan menjadi lebih buruk. Masalah kesehatan serius terjadi ketika orang memiliki kurang dari 25 persen dari fungsi ginjal mereka. Ketika fungsi ginjal turun di bawah 10 sampai 15 persen, orang perlu beberapa bentuk terapi pengganti ginjal-baik perawatan pembersihan darah disebut dialisis atau transplantasi ginjal-untuk mempertahankan kehidupan.
Jumat, 18 Januari 2013
cara kerja ginjal
Diposting oleh
Unknown on 10.53
Be The First To Comment
Cara Kerja Ginjal
Ginjal merupakan organ yang bertugas menyaring darah.Dalam setiap jam, ginjal menyaring darah sebanyak 7 liter.Pada proses ini di hasilkan urine yang mengandung zat-zat yang beracun bagi tubuh dan harus di keluarkan dari dalam tubuh. Berikt ini adalah tahapan-tahapan proses penyaringan darah di dalam ginjal, yaitu:
a. Fitrasi (tahap penyaringan).
Proses filtrasi berlangsung di badan Malpighi, tepatnya di glomerulus, menghasilkan urine primer, yaitu urine yang masih mengandung zat yang di butuhkan tubuh, seperti air, glukosa, ion Na+, dan Ca+.
b. Reabsorpsi (tahap penyerapan kembali )
Proses reabsorpsi terjadi pada saluran pengumpul yang berasal dari kapsula bowman. Pada tahap ini, zat-zat gula dan asam amino dibawa ke darah, sedangkan urea, garam, vitamin dan zat lain yang bercampuran dengan air membentuk urine. Reabsorpsi ada dua macam, yaitu:
1) Reabsorpsi obligat. Berlangsung di tubulus kontortus proksimal hingga tubulus kontortus dista pada semua keadaaan dan jmlah volume urine sama.
2) Reabsorpsi fakultatif . Berlangsung di tubulus kontortus distal hingga tubulus kolektivus, pada kondisi tertentu di bantu hormone antidiuretika/ ADH(reabsorpsi air) dan hormone paratiroid / PTH (reabsorpsi kalsium). Di hasilkan urine sekunder atau filtrap tubulus .
c. Augmentasi (tahap pembuangan)
Pada tahap ini, zat-zat masuk ke pembuluh ginjal. Tahap ini terjadi di piramida pada medula ginjal. Kemudian di salurkan ke rongga ginjal masuk ke ureter kemudian masuk ke kandung kemih dan yang terakhir urine keluar tubuh melalui uletra. Jumlah urine setiap manusia tidaklah sama. Banyak sedikitnya jumlah urine di pengaruhi oleh beberapa faktor , antara lain:
- Hormon antidiuretika (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian posterior
- Konsentrasi air dalam darah
- Kandungan gula dalam darah
- Jumlah garam yang harus dikeluarkan
- Jika kita mengkonsumsi zat-zat diuretik, misalnya kopi, teh, dan alkohol, maka akan lebih banyak mengeluarkan urine.
Ciri-ciri urine normal:
- Jumlah rata-rata 1-2 liter setiap hari
- Berwarna bening orange agak pucat dan tanpa adanya endapan
- Bauhnya menyengat
- Komposisinya 96% air dan 4% terdiri atas urea dan ampas metabolism lainnya.
Ginjal merupakan organ yang bertugas menyaring darah.Dalam setiap jam, ginjal menyaring darah sebanyak 7 liter.Pada proses ini di hasilkan urine yang mengandung zat-zat yang beracun bagi tubuh dan harus di keluarkan dari dalam tubuh. Berikt ini adalah tahapan-tahapan proses penyaringan darah di dalam ginjal, yaitu:
a. Fitrasi (tahap penyaringan).
Proses filtrasi berlangsung di badan Malpighi, tepatnya di glomerulus, menghasilkan urine primer, yaitu urine yang masih mengandung zat yang di butuhkan tubuh, seperti air, glukosa, ion Na+, dan Ca+.
b. Reabsorpsi (tahap penyerapan kembali )
Proses reabsorpsi terjadi pada saluran pengumpul yang berasal dari kapsula bowman. Pada tahap ini, zat-zat gula dan asam amino dibawa ke darah, sedangkan urea, garam, vitamin dan zat lain yang bercampuran dengan air membentuk urine. Reabsorpsi ada dua macam, yaitu:
1) Reabsorpsi obligat. Berlangsung di tubulus kontortus proksimal hingga tubulus kontortus dista pada semua keadaaan dan jmlah volume urine sama.
2) Reabsorpsi fakultatif . Berlangsung di tubulus kontortus distal hingga tubulus kolektivus, pada kondisi tertentu di bantu hormone antidiuretika/ ADH(reabsorpsi air) dan hormone paratiroid / PTH (reabsorpsi kalsium). Di hasilkan urine sekunder atau filtrap tubulus .
c. Augmentasi (tahap pembuangan)
Pada tahap ini, zat-zat masuk ke pembuluh ginjal. Tahap ini terjadi di piramida pada medula ginjal. Kemudian di salurkan ke rongga ginjal masuk ke ureter kemudian masuk ke kandung kemih dan yang terakhir urine keluar tubuh melalui uletra. Jumlah urine setiap manusia tidaklah sama. Banyak sedikitnya jumlah urine di pengaruhi oleh beberapa faktor , antara lain:
- Hormon antidiuretika (ADH) yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis bagian posterior
- Konsentrasi air dalam darah
- Kandungan gula dalam darah
- Jumlah garam yang harus dikeluarkan
- Jika kita mengkonsumsi zat-zat diuretik, misalnya kopi, teh, dan alkohol, maka akan lebih banyak mengeluarkan urine.
Ciri-ciri urine normal:
- Jumlah rata-rata 1-2 liter setiap hari
- Berwarna bening orange agak pucat dan tanpa adanya endapan
- Bauhnya menyengat
- Komposisinya 96% air dan 4% terdiri atas urea dan ampas metabolism lainnya.
Kamis, 17 Januari 2013
askep batu ginjal post operasi
Diposting oleh
Unknown on 10.48
Be The First To Comment
askep batu ginjal post operasi, Asuhan Keperawatan Batu Ginjal (Post OP Pielolitotomi)
A. Pengertian
Pada sub bab ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian tentang batu ginjal. batu ginjal atau kalkulus adalah batu yang dibentuk di dalam saluran kemih oleh kristalisasi dari substansi ekskresi di dalam urine (M.Nurs, 2007 ).
Batu ginjal/kalkulus adalah bentuk deposit mineral, paling umum oksalat Ca2+ dan Fosfat Ca2+, namun asam urat dan kristal juga pembentuk batu (Doenges, 2000)
Batu saluran kemih adalah suatu kelainan yang ditandai dengan ditemukannya batu di mana saja di saluran kemih (www.waspada.co.id, 2007)
Dari ketiga definisi di atas penulis dapat menyimpulkan batu ginjal adalah ditemukannya batu pada saluran kemih mulai dari ginjal sampai dengan kandung kemih, dimana batu terbentuk karena adanya mineral ; seperti : oksalat fosfat, asam urat dan kristal lain dari substansi ekskresi di dalam urine
B. Patofisiologi
Batu yang terbentuk pada ginjal terjadi ketika konsentrasi substansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat, batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi substansi tertentu seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urine. Kondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu mencakup : pH urine dan status cairan pasien (batu cenderung terjadi pada pasien dehidrasi). Faktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu mencakup infeksi, statis urine, periode imobilitas (drainase renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium), faktor usia, pekerjaan, ras dan lingkungan yang menjadi tempat tinggal pun dapat menyebabkan atau berpengaruh dalam pembentukan batu.
Proses terjadinya batu ginjal kristal yang terbntuk pada tubulus karena agresi kistal yang cukup besar,sehingga sebagian tertinggal dan ditimbul pada duktus kolektikus dan diperkirakan timbul pada bagian sel epitel yang mengalami lesi, selanjutnya secara perlahan timbunan akan membesar dan menjadi batu.
Manifestasi klinik adanya batu dalam traktus urinarius bergantung pada adanya obstruksi, infeksi dan edema. Ketika batu menghambat aliran urine, terjadi obstruksi menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi (pielonepritis dan sistitis yang disertai menggigil, demam dan disuria) dapat terjadi dari iritasi batu yang terus menerus bergerak. Batu yang terdapat di piala ginjal dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, yang berasal dari area renal menyebar mendekati kandung kemih bahkan sampai testis testis. Dikatakan klien mengalami episode kolik renal, apabila nyeri mendadak menjadi akut, nyeri tekan seluruh area kusta vetebral dan muncul mual dan muntah, batu yang terjebak di ureter menimbulkan nyeri/kolik yang menyebar ke paha dan genetalia, dorongan untuk berkemih namun keluar secara sedikit-sedikit terkadang disertai darah, sedangkan batu yang terjebak di kandung kemih, biasanya menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuri. Komplikasi yang dapat timbul batu ginjal ini diantaranya adalah sumbatan, akibat pecahan batu, infeksi akibat diseminari partikel batu ginjal atau bakterial atau bakteri akibat obstruksi kerusakan fungsi ginjal akibat sumbatan yang lama.
C. Penatalaksanaan
Tujuan pengelolaan batu saluran kemih adalah menghilangkan batu, menentukan jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang terjadi.
1. Penatalaksanaan Medis.
a. Lithotripsi gelombang kejut ektrakorporeal (ESWL) yaitu : prosedur non infasif yang di gunakan untuk menghancurkan batu ginjal dengan cara amplitudo tekanan berenergi tinggi dari gelombang kejut di bangkitkan melalui suatu pelepasan energi yang kemudian di salurkan ke air dan jaringan lunak dan tekanan gelombang mengakibatkan permukaan batu pecah, dan akhirnya menyebabkan batu tersebut menjadi bagian – bagian yang lebih kecil
b. Pielolitotomi adalah prosedur pembedahan untuk mengeluarkan batu pada ginjal,indikasinya dilihat dari lokasi batu batu di ( pielum,nepron)
2. Penatalaksanaan Keperawatan.
a. Memberikan peningkatan asupan cairan untuk meningkatkan aliran urine sebagai usaha untuk mendorong batu.
b. Pengurangan bahan-bahan makanan pembentuk batu seperti : Kentang,ubi,singkong,biskuit,kue – kue yang terbuat dari susu, sayur bayam,daun mlinjo, lantoro.
3. Penatalaksanaan diet menurut M. Nurs (2006), dengan tujuan memperlambat pertumbuhan batu ginjal atau mencegah pembentukan batu ginjal.
a. Diet rendah kalsium tinggi sisa asam untuk pasien dengan kalsium ginjal.
b. Diet tinggi sisa basa untuk pasien dengan batu sistem dan asam urat.
c. Diet rendah urine untuk pasien dengan batu ginjal, asam urat dan gout.
D. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan batu saluran kemih pasca pembedahan menurut Doenges (2000),Susan Martin tucker ( 1998 ) diperoleh data sebagai berikut :
Aktifitas / istirahat.
Gejala : Pekerjaan monoton, klien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi, keterbatasan aktifitas / imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya (penyakit tidak sembuh dan cidera medula spinalis).
Sirkulasi
Tanda : peningkatan tekanan darah, nadi, nyeri pingggang, kolig ginjal, ansietas, gagal ginjal), kulit hangat dan kemerahan, pucat.
Eliminasi
Gejala : riwayat adanya ISK kronik, obstruksi sebelumnya (kalkulus). Penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
Tanda : oliguria, hematuria, piuria, perubahan pola berkemih, makanan / cairan.
Makanan / cairan
Gejala : mual / muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin, kalsium oksalat atau fosfat, ketidakcukupan pemasukan cairan tidak minum air dengan cukup.
Tanda : distensi abdomen, penurunan / tidak adanya bising usus, muntah.
Nyeri / kenyamanan
Gejala : periode akut, nyeri berat, nyeri kolik, lokasi tergantung pada lokasi batu, contoh pada panggul di regio sudut kostavertebral : dapat menyebar ke punggung, abdomen dan turun ke lipat paha/genetalia, nyeri dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvi atau kalkulus ginjal nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.
Tanda : melindungi perilaku distraksi, nyeri tekan pada areal ginjal pada palpasi.
Pemeriksaan diagnostik :
1. Urinalisa warna mungkin kuning, coklat gelap berdarah, secara umum menunjukkan SPM, SDP kristal.
2. Urine 24 jam : kreatinin asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistem mungkin meningkat.
3. Kultur urine : mungkin menunjukkan ISK.
4. BUN / kreatinin serum dan urine abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine).
5. Hitung darah lengkap : SDP mungkin meningkat.
6. IVP memberi informasi lengkap / cepat urolitiasis seperti : penyebab nyeri abdominal atau panggul menunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik.
7. CT Scan : menggambarkan kalkuli dan masa lain.
8. USG ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi.
E. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data menurut Doenges (2000), Susan Martin Tucker ditemukan diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
2. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan drainase luka.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit, perawatan rutin pasca operasi.
F. Perencanaan
Setelah diagnosa keperawatan ditemukan dilanjutkan dengan perencanaan keperawatan untuk setiap diagnosa keperawatan menurut Doenges (2000), Susan Martin Tucker adalah sebagai berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan.
Tujuan : nyeri hilang / terkontrol.
Kreteria evaluasi : dilaporkan penurunan klien, ekspresi wajah dan posisi tubuh klien tampak rileks.
Intervensi :
a. Kaji sifat, intensitas, lokasi, pencetus dan lamanya.
b. Kaji tanda non verbal nyeri (gelisah, kening mengkerut, mengepalkan tinju, tekanan darah meningkat, nadi meningkat).
c. Pantau aliran urine, periksa kepatenan chateter.
d. Laporkan tanda dan gejala retensi urine.
e. Kaji daerah insisi terhadap kemerahan, bengkak, keras dan drainase.
f. Bantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman.
g. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
h. Anjurkan klien banyak minum untuk mengeluarkan batu.
i. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik.
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan drainase luka.
Tujuan : gangguan integritas kulit tidak terjadi.
Kriteria evaluasi : klien tidak menunjukkan tanda dan gejala kemerahan pada kulit.
Intervensi :
a. Pantau balutan drainase, luka operasi, ganti balutan jika basah.
b. Catat dan dokumentasikan bau, warna, konsistensinya, jaga kulit bersih dan kering.
c. Periksa kulit sekitar drain, laporkan adanya kemerahan, kerusakan kulit.
d. Beri kantong ostomi dan pelindung kulit sekitar drainase.
e. Pertahankan kepatenan drain dan cegah adanya penghalang pada alat drainase.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses perawatan pasca operasi.
Tujuan : pengetahuan bertambah.
Kriteria evaluasi : Pasien/ keluarga dapat mengungkapkan tentang proses penyakit, perawatan rutin pasca operasi, perawatan di rumah dan evaluasi serta dapat mendemontrasikan perawatan luka, mengganti balutan.
Intervensi :
a. Intruksikan pasien untuk minum lebih dari 2500 ml/ hari..
b. Intruksikan pasien untuk mempertahankan diit sesuai program.
c. Ajarkan pasien untuk menggunakan teknik cuci tangan yang benar.
d. Intruksikan pada pasien untuk memantau dan melaporkan jika terjadi peningkatan suhu tubuh, kemerahan, bengkak, keras dan drainase dari luka insisi.
e. Intruksikan pada pasien untuk melaporkan bila terjadi haematuri.
f. Ajarkan merawat luka dan mengganti balutan pasca operasi.
g. Intruksikan pasien untuk menghindari pemakaian obat melebihi ketentuan dokter tanpa sepengetahuan dokter
h. Ajarkan pentingnya rawat jalan terus menerus.
G. Implementasi
Implementasi menurut teori adalah mengidentifikasi bidang bantuan situasi yang membutuhkan tambahan beragam dan mengimplementasikan intervensi keperawatan dengan praktik terdiri atas keterampilan kognitif, interpersonal dan psikomotor (teknis). Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien pada batu ginjal, pada prinsipnya adalah menganjurkan klien untuk banyak minum, mengobservasi tanda-tanda vital, mengawasi pemasukan dan pengeluaran cairan, mengajarkan teknik relaksasi untuk mengatasi nyeri, memberikan obat dan memantau hasil pemeriksaan darah lengkap sesuai program serta melibatkan keluarga dalam setiap tindakan yang dilakukan. Mendokumentasikan semua tindakan keperawatan yang dilakukan ke dalam catatan keperawatan secara lengkap yaitu ; jam, tanggal, jenis tindakan, respon klien dan nama lengkap perawat yang melakukan tindakan keperawatan.
H. Evaluasi
Menurut teori evaluasi adalah tujuan asuhan keperawatan yang menentukan apakah tujuan ini telah terlaksana, setelah menerapkan suatu rencana tindakan untuk meningkatkan kualitas keperawatan, perawat harus mengevaluasi keberhasilan rencana penilaian atau evaluasi diperoleh dari ungkapan secara subjektif oleh klien dan objektif didapatkan langsung dari hasil pengamatan. Penilaian keberhasilan dilakukan sesuai dengan waktu yang dicapai dengan kriteria hasil. Pada klien batu ginjal dapat dilihat : nyeri berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal dan pengetahuan klien tentang perawatan batu ginjal meningkat.
A. Pengertian
Pada sub bab ini penulis akan mengemukakan beberapa pengertian tentang batu ginjal. batu ginjal atau kalkulus adalah batu yang dibentuk di dalam saluran kemih oleh kristalisasi dari substansi ekskresi di dalam urine (M.Nurs, 2007 ).
Batu ginjal/kalkulus adalah bentuk deposit mineral, paling umum oksalat Ca2+ dan Fosfat Ca2+, namun asam urat dan kristal juga pembentuk batu (Doenges, 2000)
Batu saluran kemih adalah suatu kelainan yang ditandai dengan ditemukannya batu di mana saja di saluran kemih (www.waspada.co.id, 2007)
Dari ketiga definisi di atas penulis dapat menyimpulkan batu ginjal adalah ditemukannya batu pada saluran kemih mulai dari ginjal sampai dengan kandung kemih, dimana batu terbentuk karena adanya mineral ; seperti : oksalat fosfat, asam urat dan kristal lain dari substansi ekskresi di dalam urine
B. Patofisiologi
Batu yang terbentuk pada ginjal terjadi ketika konsentrasi substansi tertentu seperti kalsium oksalat, kalsium fosfat, dan asam urat meningkat, batu juga dapat terbentuk ketika terdapat defisiensi substansi tertentu seperti sitrat yang secara normal mencegah kristalisasi dalam urine. Kondisi lain yang mempengaruhi laju pembentukan batu mencakup : pH urine dan status cairan pasien (batu cenderung terjadi pada pasien dehidrasi). Faktor tertentu yang mempengaruhi pembentukan batu mencakup infeksi, statis urine, periode imobilitas (drainase renal yang lambat dan perubahan metabolisme kalsium), faktor usia, pekerjaan, ras dan lingkungan yang menjadi tempat tinggal pun dapat menyebabkan atau berpengaruh dalam pembentukan batu.
Proses terjadinya batu ginjal kristal yang terbntuk pada tubulus karena agresi kistal yang cukup besar,sehingga sebagian tertinggal dan ditimbul pada duktus kolektikus dan diperkirakan timbul pada bagian sel epitel yang mengalami lesi, selanjutnya secara perlahan timbunan akan membesar dan menjadi batu.
Manifestasi klinik adanya batu dalam traktus urinarius bergantung pada adanya obstruksi, infeksi dan edema. Ketika batu menghambat aliran urine, terjadi obstruksi menyebabkan peningkatan tekanan hidrostatik dan distensi piala ginjal serta ureter proksimal. Infeksi (pielonepritis dan sistitis yang disertai menggigil, demam dan disuria) dapat terjadi dari iritasi batu yang terus menerus bergerak. Batu yang terdapat di piala ginjal dapat menimbulkan gejala seperti nyeri, yang berasal dari area renal menyebar mendekati kandung kemih bahkan sampai testis testis. Dikatakan klien mengalami episode kolik renal, apabila nyeri mendadak menjadi akut, nyeri tekan seluruh area kusta vetebral dan muncul mual dan muntah, batu yang terjebak di ureter menimbulkan nyeri/kolik yang menyebar ke paha dan genetalia, dorongan untuk berkemih namun keluar secara sedikit-sedikit terkadang disertai darah, sedangkan batu yang terjebak di kandung kemih, biasanya menyebabkan gejala iritasi dan berhubungan dengan infeksi traktus urinarius dan hematuri. Komplikasi yang dapat timbul batu ginjal ini diantaranya adalah sumbatan, akibat pecahan batu, infeksi akibat diseminari partikel batu ginjal atau bakterial atau bakteri akibat obstruksi kerusakan fungsi ginjal akibat sumbatan yang lama.
C. Penatalaksanaan
Tujuan pengelolaan batu saluran kemih adalah menghilangkan batu, menentukan jenis batu, mencegah kerusakan nefron, mengendalikan infeksi dan mengurangi obstruksi yang terjadi.
1. Penatalaksanaan Medis.
a. Lithotripsi gelombang kejut ektrakorporeal (ESWL) yaitu : prosedur non infasif yang di gunakan untuk menghancurkan batu ginjal dengan cara amplitudo tekanan berenergi tinggi dari gelombang kejut di bangkitkan melalui suatu pelepasan energi yang kemudian di salurkan ke air dan jaringan lunak dan tekanan gelombang mengakibatkan permukaan batu pecah, dan akhirnya menyebabkan batu tersebut menjadi bagian – bagian yang lebih kecil
b. Pielolitotomi adalah prosedur pembedahan untuk mengeluarkan batu pada ginjal,indikasinya dilihat dari lokasi batu batu di ( pielum,nepron)
2. Penatalaksanaan Keperawatan.
a. Memberikan peningkatan asupan cairan untuk meningkatkan aliran urine sebagai usaha untuk mendorong batu.
b. Pengurangan bahan-bahan makanan pembentuk batu seperti : Kentang,ubi,singkong,biskuit,kue – kue yang terbuat dari susu, sayur bayam,daun mlinjo, lantoro.
3. Penatalaksanaan diet menurut M. Nurs (2006), dengan tujuan memperlambat pertumbuhan batu ginjal atau mencegah pembentukan batu ginjal.
a. Diet rendah kalsium tinggi sisa asam untuk pasien dengan kalsium ginjal.
b. Diet tinggi sisa basa untuk pasien dengan batu sistem dan asam urat.
c. Diet rendah urine untuk pasien dengan batu ginjal, asam urat dan gout.
D. Pengkajian
Pengkajian pada klien dengan batu saluran kemih pasca pembedahan menurut Doenges (2000),Susan Martin tucker ( 1998 ) diperoleh data sebagai berikut :
Aktifitas / istirahat.
Gejala : Pekerjaan monoton, klien terpajan pada lingkungan bersuhu tinggi, keterbatasan aktifitas / imobilisasi sehubungan dengan kondisi sebelumnya (penyakit tidak sembuh dan cidera medula spinalis).
Sirkulasi
Tanda : peningkatan tekanan darah, nadi, nyeri pingggang, kolig ginjal, ansietas, gagal ginjal), kulit hangat dan kemerahan, pucat.
Eliminasi
Gejala : riwayat adanya ISK kronik, obstruksi sebelumnya (kalkulus). Penurunan haluaran urine, kandung kemih penuh, rasa terbakar, dorongan berkemih, diare.
Tanda : oliguria, hematuria, piuria, perubahan pola berkemih, makanan / cairan.
Makanan / cairan
Gejala : mual / muntah, nyeri tekan abdomen, diet tinggi purin, kalsium oksalat atau fosfat, ketidakcukupan pemasukan cairan tidak minum air dengan cukup.
Tanda : distensi abdomen, penurunan / tidak adanya bising usus, muntah.
Nyeri / kenyamanan
Gejala : periode akut, nyeri berat, nyeri kolik, lokasi tergantung pada lokasi batu, contoh pada panggul di regio sudut kostavertebral : dapat menyebar ke punggung, abdomen dan turun ke lipat paha/genetalia, nyeri dangkal konstan menunjukkan kalkulus ada di pelvi atau kalkulus ginjal nyeri dapat digambarkan sebagai akut, hebat tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain.
Tanda : melindungi perilaku distraksi, nyeri tekan pada areal ginjal pada palpasi.
Pemeriksaan diagnostik :
1. Urinalisa warna mungkin kuning, coklat gelap berdarah, secara umum menunjukkan SPM, SDP kristal.
2. Urine 24 jam : kreatinin asam urat, kalsium, fosfat, oksalat atau sistem mungkin meningkat.
3. Kultur urine : mungkin menunjukkan ISK.
4. BUN / kreatinin serum dan urine abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine).
5. Hitung darah lengkap : SDP mungkin meningkat.
6. IVP memberi informasi lengkap / cepat urolitiasis seperti : penyebab nyeri abdominal atau panggul menunjukkan abnormalitas pada struktur anatomik.
7. CT Scan : menggambarkan kalkuli dan masa lain.
8. USG ginjal : untuk menentukan perubahan obstruksi.
E. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan berdasarkan analisa data menurut Doenges (2000), Susan Martin Tucker ditemukan diagnosa keperawatan sebagai berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan
2. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan drainase luka.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses penyakit, perawatan rutin pasca operasi.
F. Perencanaan
Setelah diagnosa keperawatan ditemukan dilanjutkan dengan perencanaan keperawatan untuk setiap diagnosa keperawatan menurut Doenges (2000), Susan Martin Tucker adalah sebagai berikut :
1. Nyeri berhubungan dengan insisi pembedahan.
Tujuan : nyeri hilang / terkontrol.
Kreteria evaluasi : dilaporkan penurunan klien, ekspresi wajah dan posisi tubuh klien tampak rileks.
Intervensi :
a. Kaji sifat, intensitas, lokasi, pencetus dan lamanya.
b. Kaji tanda non verbal nyeri (gelisah, kening mengkerut, mengepalkan tinju, tekanan darah meningkat, nadi meningkat).
c. Pantau aliran urine, periksa kepatenan chateter.
d. Laporkan tanda dan gejala retensi urine.
e. Kaji daerah insisi terhadap kemerahan, bengkak, keras dan drainase.
f. Bantu pasien mendapatkan posisi yang nyaman.
g. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam.
h. Anjurkan klien banyak minum untuk mengeluarkan batu.
i. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgetik.
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan drainase luka.
Tujuan : gangguan integritas kulit tidak terjadi.
Kriteria evaluasi : klien tidak menunjukkan tanda dan gejala kemerahan pada kulit.
Intervensi :
a. Pantau balutan drainase, luka operasi, ganti balutan jika basah.
b. Catat dan dokumentasikan bau, warna, konsistensinya, jaga kulit bersih dan kering.
c. Periksa kulit sekitar drain, laporkan adanya kemerahan, kerusakan kulit.
d. Beri kantong ostomi dan pelindung kulit sekitar drainase.
e. Pertahankan kepatenan drain dan cegah adanya penghalang pada alat drainase.
3. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi tentang proses perawatan pasca operasi.
Tujuan : pengetahuan bertambah.
Kriteria evaluasi : Pasien/ keluarga dapat mengungkapkan tentang proses penyakit, perawatan rutin pasca operasi, perawatan di rumah dan evaluasi serta dapat mendemontrasikan perawatan luka, mengganti balutan.
Intervensi :
a. Intruksikan pasien untuk minum lebih dari 2500 ml/ hari..
b. Intruksikan pasien untuk mempertahankan diit sesuai program.
c. Ajarkan pasien untuk menggunakan teknik cuci tangan yang benar.
d. Intruksikan pada pasien untuk memantau dan melaporkan jika terjadi peningkatan suhu tubuh, kemerahan, bengkak, keras dan drainase dari luka insisi.
e. Intruksikan pada pasien untuk melaporkan bila terjadi haematuri.
f. Ajarkan merawat luka dan mengganti balutan pasca operasi.
g. Intruksikan pasien untuk menghindari pemakaian obat melebihi ketentuan dokter tanpa sepengetahuan dokter
h. Ajarkan pentingnya rawat jalan terus menerus.
G. Implementasi
Implementasi menurut teori adalah mengidentifikasi bidang bantuan situasi yang membutuhkan tambahan beragam dan mengimplementasikan intervensi keperawatan dengan praktik terdiri atas keterampilan kognitif, interpersonal dan psikomotor (teknis). Dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada klien pada batu ginjal, pada prinsipnya adalah menganjurkan klien untuk banyak minum, mengobservasi tanda-tanda vital, mengawasi pemasukan dan pengeluaran cairan, mengajarkan teknik relaksasi untuk mengatasi nyeri, memberikan obat dan memantau hasil pemeriksaan darah lengkap sesuai program serta melibatkan keluarga dalam setiap tindakan yang dilakukan. Mendokumentasikan semua tindakan keperawatan yang dilakukan ke dalam catatan keperawatan secara lengkap yaitu ; jam, tanggal, jenis tindakan, respon klien dan nama lengkap perawat yang melakukan tindakan keperawatan.
H. Evaluasi
Menurut teori evaluasi adalah tujuan asuhan keperawatan yang menentukan apakah tujuan ini telah terlaksana, setelah menerapkan suatu rencana tindakan untuk meningkatkan kualitas keperawatan, perawat harus mengevaluasi keberhasilan rencana penilaian atau evaluasi diperoleh dari ungkapan secara subjektif oleh klien dan objektif didapatkan langsung dari hasil pengamatan. Penilaian keberhasilan dilakukan sesuai dengan waktu yang dicapai dengan kriteria hasil. Pada klien batu ginjal dapat dilihat : nyeri berkurang, tanda-tanda vital dalam batas normal dan pengetahuan klien tentang perawatan batu ginjal meningkat.
Rabu, 16 Januari 2013
askep batu ginjal saluran kemih
Diposting oleh
Unknown on 10.46
Be The First To Comment
askep batu ginjal saluran kemih, ASUHAN KEPERAWATAN BATU SALURAN KENCING
1. Pengertian
Adanya batu (kalkuli) pada saluran perkemihan dalam ginjal, ureter, atau kandung kemih yang terdiri dari; yang membentuk kristal; kalsium, oksalat, fosfat, kalsium urat, asam urat dan magnesium.
Batu dapat menyebabkan obstruksi,infeksi atau oedema pada saluran perkemihan, kira-kira 75% dari semua batu yang terbentuk terdiri atas; kalsium
Faktor resiko batu ginjal meliputi;stasis perkemihan,infeksi saluran perkemihan, hiperparatiroidismempenyakit infeksi usus, gout, intake kalsium dan vit D berlebih, immobilitas lama dan dehidrasi.
2. Faktor –faktor yang mempengaruhgi pembentukan batu;
a. Faktor Endogen
Faktor genetik,familial pada hypersistinuria,hiperkalsiuria dan hiperoksalouria
b. Faktor Eksogen
Faktor lingkungan,pekerjaan,makanan,infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum
3. Faktor lain;
a. Infeksi
Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kencing . Infeksi bakteri akan memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengubah pH urine menjadi alkali.
b. Stasis dan Obstruksi urine
Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah infeksi saluran kencing.
c. Jenis kelamin
Pria lebih banyak daripada wanita
d. Ras
Batu saluran kencing lebih banyak ditemukan di Afrika dan Asia.
e.Keturunan
Annggota keluarga batu saluran kencing lebih banyak mempunyai kesempatan.
f. Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu ,sedangkan kurang minum menyebabkan kadar semua substansi dalam urine meningkat
g. Pekerjaan
Pekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan terbentuknya batu daripada pekerja yang lebih banyak duduk.
h.Suhu
Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat
i. Makanan
Masyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka morbiditas BSk berkurang .Penduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih sering menderita BSK ( buli-buli dan Urethra )
4. Patogenesis
Sebagian besar batu saluran kencing adalah idiopatik,bersifat simptomatik ataupun asimptomatik.
5. Teori terbentuknya batu
a. Teori Intimatriks
Terbentuknya BSK. memerlukan adanya substansi organik sebagai inti .Substansi ini terdiri dari mukopolisakarida dan mukoproptein A yang mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentukan batu.
b. Teori Supersaturasi
Terjadi kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urine seperti; sistin,santin,asam urat,kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.
c. Teori Presipitasi-Kristaliasi
Perubahan pH urine akan mempengaruhi solubilitas substasi dalam urine .Urine yang bersifat asam akan mengendap sistin,santin,asam dan garam urat,urine alkali akan mengendap garam-garam fosfat..
d. Teori Berkurangnya faktor penghambat
Berkurangnya faktor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfatpolifosfat, sitrat magnesium.asam mukopolisakarida akan mempermudah terbentuknya BSK.
6. Pemeriksaan Diagnostik.
a. Urinalisa; warna mungkin kuning ,coklat gelap,berdarah,secara umum menunjukan SDM, SDP, kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), ph asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat) alkali ( meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat), urine 24 jam :kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat), kultur urine menunjukan ISK, BUN/kreatinin serum dan urine; abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.
b. Darah lengkap: Hb,Ht,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia.
c. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal ( PTH. Merangsang reabsobsi kalsiumm dari tulang, meningkatkan sirkulasi s\erum dan kalsium urine.
d. Foto Rntgen; menunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang urewter.
e. IVP.: memberukan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri,abdominal atau panggul.Menunjukan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).
f. Sistoureterokopi;visualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu atau efek obstruksi.
g. USG ginjal: untuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu. :
7. Penatalaksanaan;
a. Menghilangkan obstruksi
b. Mengobati infeksi
c. Menghilangkan rasa nyeri.
d. Mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi
8. Komplikasi:
a.Infeksi
b.Obstruksi
c.Hidronephrosis.
9. Asuhan Keperawatan
A.Pengkajian Data Dasar Pada Pasien Dengan Batu Saluran Kencing
1) Aktivitas/istrirahat
Kaji tentang pekerjaan yang monoton,lingkungan pekerjaan apakah pasien terpapar suhu tinnggi,keterbatasan aktivitas ,misalnya karena penyakit yang kronis atau adanya cedera pada medulla Spinalis.
2) Sirkulasi
Kaji terjadinya peningkatan tekanan Darah/Nadi, yang disebabkan ;nyeri,ansietas atau gagal ginjal.Daerah ferifer apakah teraba hangat(kulit) merah atau pucat.
3) Eliminasi
Kaji adanya riwayat ISK kronis.obstruksi sebelumnya(kalkulus)
Penurunan haluaran urinr, kandung kemih penuh, rasa terbekar saat BAK. Keinginan /dorongan ingin berkemih terus, oliguria, haematuria, piuri atau perubahan pola berkemih.
4) Makanan / cairan;
Kaji adanya mual, muntah, nyeri tekan abdomen, diit tinggi purin, kalsium oksalat atau fosfat, atau ketidak cukupan pemasukan cairan tidak cukup minum, terjadi distensi abdominal, penurunan bising usus.
5) Nyeri/kenyamanan
Kaji episode akut nyeri berat, nyeri kolik.lokasi tergantung pada lokasi batu misalnya pada panggul di regio sudut kostovertebral dapat menyebar ke punggung, abdomen, dan turun ke lipat paha’genetalia, nyeri dangkal konstan menunjukan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal. Nyeri yang khas adalah nyeri akut tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain, nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi .
6) Keamanan
Kaji terhadap penggunaan alkohol perlindungan saat demam atau menggigil.
7) Riwayat Penyakit :
Kaji adanya riwayat batu saluran kemih pada keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis, riwayat penyakit, usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme, penggunaan antibiotika, anti hipertensi, natrium bikarbonat, alupurinol, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin D.
8) Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul adalah ;
1) Nyeri akut b/d peningkatan frekuensi/dorongan kontraksi uroteral,trauma jaringan, pembentukan oedema, iskemia seluler.
2) Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal atau ureteral, inflamsi atau obstruksi mekanik.
3) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d mual muntal, diuresis paska obstruksi.
4) Kurang pengetahuan tentang diet, kebutuhan pengobatan b/d tidak mengenal sumber informasi.
1. Pengertian
Adanya batu (kalkuli) pada saluran perkemihan dalam ginjal, ureter, atau kandung kemih yang terdiri dari; yang membentuk kristal; kalsium, oksalat, fosfat, kalsium urat, asam urat dan magnesium.
Batu dapat menyebabkan obstruksi,infeksi atau oedema pada saluran perkemihan, kira-kira 75% dari semua batu yang terbentuk terdiri atas; kalsium
Faktor resiko batu ginjal meliputi;stasis perkemihan,infeksi saluran perkemihan, hiperparatiroidismempenyakit infeksi usus, gout, intake kalsium dan vit D berlebih, immobilitas lama dan dehidrasi.
2. Faktor –faktor yang mempengaruhgi pembentukan batu;
a. Faktor Endogen
Faktor genetik,familial pada hypersistinuria,hiperkalsiuria dan hiperoksalouria
b. Faktor Eksogen
Faktor lingkungan,pekerjaan,makanan,infeksi dan kejenuhan mineral dalam air minum
3. Faktor lain;
a. Infeksi
Infeksi saluran kencing dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kencing . Infeksi bakteri akan memecah ureum dan membentuk amonium yang akan mengubah pH urine menjadi alkali.
b. Stasis dan Obstruksi urine
Adanya obstruksi dan stasis urine akan mempermudah infeksi saluran kencing.
c. Jenis kelamin
Pria lebih banyak daripada wanita
d. Ras
Batu saluran kencing lebih banyak ditemukan di Afrika dan Asia.
e.Keturunan
Annggota keluarga batu saluran kencing lebih banyak mempunyai kesempatan.
f. Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum air akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu ,sedangkan kurang minum menyebabkan kadar semua substansi dalam urine meningkat
g. Pekerjaan
Pekerja keras yang banyak bergerak mengurangi kemungkinan terbentuknya batu daripada pekerja yang lebih banyak duduk.
h.Suhu
Tempat yang bersuhu panas menyebabkan banyak mengeluarkan keringat
i. Makanan
Masyarakat yang banyak mengkonsumsi protein hewani angka morbiditas BSk berkurang .Penduduk yang vegetarian yang kurang makan putih telur lebih sering menderita BSK ( buli-buli dan Urethra )
4. Patogenesis
Sebagian besar batu saluran kencing adalah idiopatik,bersifat simptomatik ataupun asimptomatik.
5. Teori terbentuknya batu
a. Teori Intimatriks
Terbentuknya BSK. memerlukan adanya substansi organik sebagai inti .Substansi ini terdiri dari mukopolisakarida dan mukoproptein A yang mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentukan batu.
b. Teori Supersaturasi
Terjadi kejenuhan substansi pembentuk batu dalam urine seperti; sistin,santin,asam urat,kalsium oksalat akan mempermudah terbentuknya batu.
c. Teori Presipitasi-Kristaliasi
Perubahan pH urine akan mempengaruhi solubilitas substasi dalam urine .Urine yang bersifat asam akan mengendap sistin,santin,asam dan garam urat,urine alkali akan mengendap garam-garam fosfat..
d. Teori Berkurangnya faktor penghambat
Berkurangnya faktor penghambat seperti peptid fosfat, pirofosfatpolifosfat, sitrat magnesium.asam mukopolisakarida akan mempermudah terbentuknya BSK.
6. Pemeriksaan Diagnostik.
a. Urinalisa; warna mungkin kuning ,coklat gelap,berdarah,secara umum menunjukan SDM, SDP, kristal ( sistin,asam urat,kalsium oksalat), ph asam (meningkatkan sistin dan batu asam urat) alkali ( meningkatkan magnesium, fosfat amonium, atau batu kalsium fosfat), urine 24 jam :kreatinin, asam urat kalsium, fosfat, oksalat, atau sistin mungkin meningkat), kultur urine menunjukan ISK, BUN/kreatinin serum dan urine; abnormal (tinggi pada serum/rendah pada urine) sekunder terhadap tingginya batu obstruktif pada ginjal menyebabkan iskemia/nekrosis.
b. Darah lengkap: Hb,Ht,abnormal bila psien dehidrasi berat atau polisitemia.
c. Hormon Paratyroid mungkin meningkat bila ada gagal ginjal ( PTH. Merangsang reabsobsi kalsiumm dari tulang, meningkatkan sirkulasi s\erum dan kalsium urine.
d. Foto Rntgen; menunjukan adanya kalkuli atau perubahan anatomik pada area ginjal dan sepanjang urewter.
e. IVP.: memberukan konfirmasi cepat urolithiasis seperti penyebab nyeri,abdominal atau panggul.Menunjukan abnormalitas pada struktur anatomik (distensi ureter).
f. Sistoureterokopi;visualiasi kandung kemih dan ureter dapat menunjukan batu atau efek obstruksi.
g. USG ginjal: untuk menentukan perubahan obstruksi,dan lokasi batu. :
7. Penatalaksanaan;
a. Menghilangkan obstruksi
b. Mengobati infeksi
c. Menghilangkan rasa nyeri.
d. Mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi
8. Komplikasi:
a.Infeksi
b.Obstruksi
c.Hidronephrosis.
9. Asuhan Keperawatan
A.Pengkajian Data Dasar Pada Pasien Dengan Batu Saluran Kencing
1) Aktivitas/istrirahat
Kaji tentang pekerjaan yang monoton,lingkungan pekerjaan apakah pasien terpapar suhu tinnggi,keterbatasan aktivitas ,misalnya karena penyakit yang kronis atau adanya cedera pada medulla Spinalis.
2) Sirkulasi
Kaji terjadinya peningkatan tekanan Darah/Nadi, yang disebabkan ;nyeri,ansietas atau gagal ginjal.Daerah ferifer apakah teraba hangat(kulit) merah atau pucat.
3) Eliminasi
Kaji adanya riwayat ISK kronis.obstruksi sebelumnya(kalkulus)
Penurunan haluaran urinr, kandung kemih penuh, rasa terbekar saat BAK. Keinginan /dorongan ingin berkemih terus, oliguria, haematuria, piuri atau perubahan pola berkemih.
4) Makanan / cairan;
Kaji adanya mual, muntah, nyeri tekan abdomen, diit tinggi purin, kalsium oksalat atau fosfat, atau ketidak cukupan pemasukan cairan tidak cukup minum, terjadi distensi abdominal, penurunan bising usus.
5) Nyeri/kenyamanan
Kaji episode akut nyeri berat, nyeri kolik.lokasi tergantung pada lokasi batu misalnya pada panggul di regio sudut kostovertebral dapat menyebar ke punggung, abdomen, dan turun ke lipat paha’genetalia, nyeri dangkal konstan menunjukan kalkulus ada di pelvis atau kalkulus ginjal. Nyeri yang khas adalah nyeri akut tidak hilang dengan posisi atau tindakan lain, nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi .
6) Keamanan
Kaji terhadap penggunaan alkohol perlindungan saat demam atau menggigil.
7) Riwayat Penyakit :
Kaji adanya riwayat batu saluran kemih pada keluarga, penyakit ginjal, hipertensi, gout, ISK kronis, riwayat penyakit, usus halus, bedah abdomen sebelumnya, hiperparatiroidisme, penggunaan antibiotika, anti hipertensi, natrium bikarbonat, alupurinol, fosfat, tiazid, pemasukan berlebihan kalsium atau vitamin D.
8) Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul adalah ;
1) Nyeri akut b/d peningkatan frekuensi/dorongan kontraksi uroteral,trauma jaringan, pembentukan oedema, iskemia seluler.
2) Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu, iritasi ginjal atau ureteral, inflamsi atau obstruksi mekanik.
3) Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan b/d mual muntal, diuresis paska obstruksi.
4) Kurang pengetahuan tentang diet, kebutuhan pengobatan b/d tidak mengenal sumber informasi.
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
NO. | Diagnosa Keperawatan | Tujuan-Kriteria yang diharapkan | Intervensi | Rasional |
1. | Nyeri akut b/d peningkatan frekuensi /dorongan kontraksi ureteral,trauma jaringan,pembentukan edema,iskemia seluler. | Nyeri hilang dengan spasme terkontrol. Kriteria ; - Pasien tampak rileks. - Pasien mampu tidur/istirahat dengan tenang - Tidak gelisah,tidak merintih | Catat lokasi,lamanya intensitas,penyebaran,perhatikan tanda-tanda non verbal,misalnya merintih,mengaduh dan gelisahansietas. Jel askan penyebab nyeri dan perubahan karakteristik nyeri. Berikan tindakan nyaman,misalnya pijatan punggung,ciptakan lingkungan yang tenang. Bantu atau dorong penggunaan nafas berfokus Bantu dengan ambulasi sering s/d indikasi tingkatkan pemasukan cairan sedikitnya 3-4 lt/hariatau s/d indikasi. Perhatikan keluhanpeningkatan/menetapnya nyeri abdomen. Berikan kompres hangat pada punggung . KOLABORASI: Berikan obat sesuai dengan indikasi - Narkotik - - Antispasmodik - Kortikosteroid Pertahankan patensi kateter bila digunakan. | Evaluasi tempat obstruksi dan kemajuan gerakan kalkulus Membantu dalam meningkatkan kemampuan koping pasien serta menurunkan ansietas Meningkatkan relaksasi,menurunkan tegangan otot, Mengarahkan kembali perhatiandan membantu dalam relaksasi otot. Meningkatkan lewatnya batu,mencegah stasis urine,mencegah pembentukan batu selanjutnya. Obstruksi lengkap ureter dpt.menyebabkab ferforasi,dan ekstravasasi urine ke dalam area perirenal. Dipakai selama episode akut,untuk menurunkan kolik ureter dan relaksasi otot. .Menurunkan refleks spasme shg. Mengurangi nyeri dan kolik. Menurunkan edema jaringan ,shg. Membantu gerakan batu. Mencegah stasis urine,menurunkan resiko peningkatan tekanan ginjal dan infeksi. . |
2. | Perubahan eliminasi urine b/d stimulasi kandung kemih oleh batu,iritasi ginjal,atau ureter,obstruksi mekanik atau inflamsi. | Perubahan eliminasi urine tidak terjadi Kriteria : - Haematuria tidak ada. - Piuria tidak terjadi - Rasa terbakar tidak ada. - Dorongan ingin berkemih terus berkurangi. | Awasi pemasukan dan pengeluaran serta karakteristik urine Tentukan pola berkemih normal. Dorong meningkatkan pemasukan cairan Catat adanya pengeluaran dalam urinek/p kirim ke lab untuk dianalisa. Observasi keluhan kandung kemih,palpasi dan perhatikan output,dan edema. Obserevasi perubahan status mental.,prilaku atau tingkat kesadaran. Kolaborasi ; Monitoring pem.Lab,BUN.kreatinin Ambil urine untuk kultur dan sensitivitas Berikan obat sesuai dgn program; - diamox, alupurinol - Esidrix, Higroton - Amonium Klorida,Kalium,,atau Natrium,fosfat,. - Agen antigon, (Ziloprim) - Antibiotik - Nabic - Asam Askorbat - Pertahankan patensi kateter. Irigasi dgn. Asam atau larutan alkalin. | Evaluasi fungsi ginjal dgn.memerhatikan tanda-tanda komplikasimisalnya infeksi,atau perdarahan. Kalkulus dpt.menyebabkan eksitabiliats saraf,yg.menyebabkan kebutuhan sensasi berkemih .segera. Membilas bakteri,darah.dan debris,membantu lewatnya batu. Identifikasi tipe batudan alternatif terapi Retensi urine,menyebabkan distensi jaringan.,potensial resiko infeksi dan GGK. Ketidakseimbangan elektrolit dpt.menjadi toksik pada SSP. Peninggian BUN,indikasi disfungsi ginjal. Evaluasi adanya ISK.atau penyebab komplikasi. Meningkatkan pH.urine menurunkan pembentukan batu asam. Mencegah stasis urine Menurunkan pembentukan batu fosfat Menurunkan produksi asam urat Adanya ISK potensuial pembentukan batu. Mencegah pembentukan beberapa kalkuli. Mencegah berulangnya pembentukan batu alkalin. Mencegah retensi,dan komplikasi. Mengubah pH.urine mencegah pembentukan batu. |
3. | Resiko tinggi kekurangan volume cairan b/d mual,muntah,diuresis pascaobstruksi. | Keseimbangan cairan adekuat Kriteria : - Intake dan output seimbang - Tanda vital stabil (TD 120/80 mmHg. Nadi 60-100, RR16-20, suhu 36.5°-37°C) - -Membran mukosa lembab - Turgor kulit baik. | Catat insiden muntah, diare, perhatikan karakteristik, dan frekuensi. Tingkatkan pemasukan cairan 3-4 lt / hari dalam toleransi jantung. Awasi tanda vital, evaluasi nadi, turgor kulit dan membran mukosa. Timbang berat badan tiap hari Kolaborasi: Awasi Hb,Ht,elektrolit, Berikan cairan IV Berikan diet tepat,cairan jernih,makanan lembut s/d toleransi Berikan obat s/d indikasi antiemetik,(misal compazin ) | Mengesampingkan kejadian abdominal lain. Mempertahankan keseimbangan cairan dan homeostasis. Penurunan LFG.merangasang produksi renin, yg. Bekerja meningktakan TD. Peningkatan BB.yang cepat,waspada retensi Mengkaji hidrasi, kebutuhan intervensdi. Mempertahankan volume sirkulasi Mempertahnakan keseimbangan nutruisi. Menurunkan mual muntah |
4. | Kurang pengetahuan tentang diet, dan kebutuhan pengobatan | Pasien dapat memahami tentang diet,dan program pengobatan Kriteria : - Berpartisipasi dalam program pengobatan - Menjalankan diet | Kaji ulang proswes penyakit dan harapan masa datang Kaji ulang program diet, sesuai dengan indikasi Diskusikan tentang: Pemberian diet rtendah purin,(membatasi daging berlemak,kalkun,tumbuhan polong,gandum,alkohol) Pemberian diet rendah Ca.(membatasi susu,keju,sayur hijau,yogurt.) Pemberian diet rendah oksalat membatasi konsumsi coklat,minuman kafein,bit,bayam. Diskusikan program obat-obatan ,hindfari obat yang dijual bebas dan baca labelnya. Tunjukan perawatan yang tepat thd.insisi/kateter bila ada. | Memberikan pengetahuan dasar,membuat pilihan berdasarkan informasi Pemahaman diet,memberikan kesempatan untuk memilih sesuai dgn. Informasi,mencegah kekambuhan. Menurunkan pemasukan oral thd.prekursor asam urat Menurunkan resikopembentukan batu kalsium. Menurunkan pembentukan batu oksalat. Obat yang diberikan untuk mengasamkan urin,atau mengalkalikan,menghindari produk kontraindikasi. |
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Linda Juall (1995) Rencana Asuhan & Dokumentasi Keperawatan
( terjemahan) PT EGC, Jakarta.
Doenges,et al, (2000). Rencana Asyuhan Keperawatan ( terjemahan),
PT EGC, Jakarta
Soeparman, ( 1990), Ilmu Penyakit Dalam Jilid II, Balai Penerbit FKUI, Jakarta.
Selasa, 15 Januari 2013
askep batu ginjal pdf
Diposting oleh
Unknown on 10.30
Be The First To Comment
Silahkan Download askep batu ginjal dalam formart pdf, askep batu ginjal.pdf Klik Disini askep batu ginjal pdf
Senin, 14 Januari 2013
askep batu ginjal
Diposting oleh
Unknown on 10.25
Be The First To Comment
askep batu ginjal
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN BATU GINJAL
A. DEFINISI
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk dan deposit mineral, umumnya kalsium oksalat dan kalsium fosfat serta asam urat dan kristal-kristal lain yang ditemukan sepanjang traktus urinarius.
B. ETIOLOGI
Faktor endogen: faktor genetik - famili pada hiperkalsium
Faktor eksogen: faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan, mineral dalam air minum
Teori terbentuknya batu
Teori inti matriks
Terbentuknya batu saluran kencing memerlukan adanya substansi organik sebagai inti antara lain mukopolisakarida dan muhoprotein yang akan mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu.
Teori super saturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentukan batu dalam urin seperti sistin, asam urat dan Ca. oksalat
Teori presipitasi
Perubahan pH pada urin akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin.
Teori berkurangnya faktor penghambat
Berkurangnya faktor penghambat seperti peptid fosfat, piropospat
Faktor eksogen yang mempengaruhi kalkuligenesis
Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kencing.
Obstruksi dan statis urin
Obstruksi dan stasis urin akan mempermudah terjadinya infeksi
Jenis kelamin
Batu saluran kencing banyak terjadi pada pria
Ras
Banyak terjadi pada ras Afrika dan Asia
Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu.
Pekerjaan
Kejadian meningkat pada orang yang bekerja lebih banyak duduk
C. MANIFESTASI KLINIK
Nyeri hebat di pinggang, mual, muntah, diaphoresis, cemas, hewaturi.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis batu saluran kencing dapat ditegakkan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Gambarkan klinis
2. Laboratorium
Pada pemeriksaan urine didapatkan hematuria, dan bila terjadi obstruksi lama akan menyebabkan penurunan fungsi ginjal
3. Pielografi intravena
Dapat melihat besarnya batu, letaknya dan adanya tanda-tanda obstruksi, terutama untuk batu yang tidak tembus sinar.
4. Sistoskopi
Dapat membantu pada keadaan yang meragukan di dalam bui-bui
5. Ultrasonografi
Dapat melihat bayangan batu baik di ginjal maupun di dalam bui-bui, dan adanya tanda-tanda dostruksi urin
6. Pielografi retrograd
Dilakukan terutama pada jenis baru yang radiolusen
E. PENATALAKSANAAN MEDIK
Tujuan pengelolaan batu saluran kencing adalah:
1. Menghilangkan obstruksi
2. Mengobati infeksi
3. Menghilangkan rasa nyeri
4. Mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi.
Untuk mencapai tujuan ini, langkah-langkah yang dapat diambil adalah:
Diagnosis yang tepat mengenai adanya batu, lokasi dan besarnya batu
Menentukan adanya akibat-akibat batu saluran kencing:
a. Rasa nyeri
b. Obstruksi disertai perubahan pada ginjal
c. Infeksi
d. Adanya gangguan fungsi ginjal
Menghilangkan obstruksi, infeksi dan rasa nyeri
Analisis batu
Mencari latar belakang terjadinya batu
Mengusahakan pencegahan terjadi rekurensi.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN
DENGAN BATU GINJAL
A. DEFINISI
Batu ginjal adalah batu yang terbentuk dan deposit mineral, umumnya kalsium oksalat dan kalsium fosfat serta asam urat dan kristal-kristal lain yang ditemukan sepanjang traktus urinarius.
B. ETIOLOGI
Faktor endogen: faktor genetik - famili pada hiperkalsium
Faktor eksogen: faktor lingkungan, pekerjaan, makanan, infeksi dan kejenuhan, mineral dalam air minum
Teori terbentuknya batu
Teori inti matriks
Terbentuknya batu saluran kencing memerlukan adanya substansi organik sebagai inti antara lain mukopolisakarida dan muhoprotein yang akan mempermudah kristalisasi dan agregasi substansi pembentuk batu.
Teori super saturasi
Terjadinya kejenuhan substansi pembentukan batu dalam urin seperti sistin, asam urat dan Ca. oksalat
Teori presipitasi
Perubahan pH pada urin akan mempengaruhi solubilitas substansi dalam urin.
Teori berkurangnya faktor penghambat
Berkurangnya faktor penghambat seperti peptid fosfat, piropospat
Faktor eksogen yang mempengaruhi kalkuligenesis
Infeksi saluran kemih (ISK)
ISK dapat menyebabkan nekrosis jaringan ginjal dan akan menjadi inti pembentukan batu saluran kencing.
Obstruksi dan statis urin
Obstruksi dan stasis urin akan mempermudah terjadinya infeksi
Jenis kelamin
Batu saluran kencing banyak terjadi pada pria
Ras
Banyak terjadi pada ras Afrika dan Asia
Air minum
Memperbanyak diuresis dengan cara banyak minum akan mengurangi kemungkinan terbentuknya batu.
Pekerjaan
Kejadian meningkat pada orang yang bekerja lebih banyak duduk
C. MANIFESTASI KLINIK
Nyeri hebat di pinggang, mual, muntah, diaphoresis, cemas, hewaturi.
D. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosis batu saluran kencing dapat ditegakkan dengan beberapa cara, yaitu:
1. Gambarkan klinis
2. Laboratorium
Pada pemeriksaan urine didapatkan hematuria, dan bila terjadi obstruksi lama akan menyebabkan penurunan fungsi ginjal
3. Pielografi intravena
Dapat melihat besarnya batu, letaknya dan adanya tanda-tanda obstruksi, terutama untuk batu yang tidak tembus sinar.
4. Sistoskopi
Dapat membantu pada keadaan yang meragukan di dalam bui-bui
5. Ultrasonografi
Dapat melihat bayangan batu baik di ginjal maupun di dalam bui-bui, dan adanya tanda-tanda dostruksi urin
6. Pielografi retrograd
Dilakukan terutama pada jenis baru yang radiolusen
E. PENATALAKSANAAN MEDIK
Tujuan pengelolaan batu saluran kencing adalah:
1. Menghilangkan obstruksi
2. Mengobati infeksi
3. Menghilangkan rasa nyeri
4. Mencegah terjadinya gagal ginjal dan mengurangi kemungkinan terjadinya rekurensi.
Untuk mencapai tujuan ini, langkah-langkah yang dapat diambil adalah:
Diagnosis yang tepat mengenai adanya batu, lokasi dan besarnya batu
Menentukan adanya akibat-akibat batu saluran kencing:
a. Rasa nyeri
b. Obstruksi disertai perubahan pada ginjal
c. Infeksi
d. Adanya gangguan fungsi ginjal
Menghilangkan obstruksi, infeksi dan rasa nyeri
Analisis batu
Mencari latar belakang terjadinya batu
Mengusahakan pencegahan terjadi rekurensi.
F. ANALISA DATA PRE OPERASI
NO | DATA | PENYEBAB | MASALAH KEPERAWATAN |
1 | DS: - Klien mengatakan nyeri di daerah perut bagian bawah tembus ke belakang DO: - Klien tampak meringis - Klien tidak bisa beristirahat - Nyeri tekan pada perut bagian bawah - Klien tampak mengelus-elus daerah perut | Konsentrasi Ca oksalat meningkat, Ca fosfat menurun, asam urat meningkat, absorbsi oksalat berlebih, defisiensi sitrat, dehidrasi, infeksi, statis urine, immolisasi, terapi antasida, diamax, vit D, laksatif (aspirin dosis tinggi) ↓ Batu ginjal ↓ Obstruksi ↓ Tekanan Hidrostatik meningkat ↓ Distensi pada piala ginjal serta ureter proksimal ↓ Frekuensi/dorongan kontraksi ureteral meningkat ↓ Trauma ginjal ↓ Pelepasan mediator nyeri (bradikinin, serotonin, histamine) ↓ Saraf afferent NE ↓ Thalamus ↓ Saraf efferent ↓ Nyeri dipersepsikan | Nyeri |
2 | DS: - Klien mengatakan merasa susah BAK, BAK tidak lancar, sering BAK terputus-putus - Klien sering merasa ingin BAK tapi tidak bisa keluar DO: - Distensi pada abdomen bagian bawah (daerah sympisis) - Hematuria - Retensi urine | Batu ginjal ↓ Obstruksi ↓ Penurunan reabsorbsi dan sekresi turbulen ↓ Gangguan fungsi ginjal ↓ Penurunan produksi urine | Perubahan eliminasi urine: retensi urine |
3 | DS: - Klien mengatakan tidak tahu tentang penyakitnya karena munculnya tiba-tiba, klien tidak tahu penyebabnya sehingga klien bertanya tentang penyakitnya DO: - Klien tampak tidak paham dengan kondisi penyakitnya - Klien bertanya tentang penyakitnya | Gangguan fungsi ginjal ↓ Perubahan status kesehatan ↓ Kurang terpajan informasi ↓ Misinterpretasi informasi | Kurang pengetahuan |
G. ANALISA DATA POST OPERASI
NO | DATA | PENYEBAB | MASALAH KEPERAWATAN |
1 | DS: - Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi DO: - Klien tampak gelisah - Ekspresi wajah klien tampak meringis - Klien tampak berhati-hati dengan daerah bekas operasi - TTV dalam keadaan abnormal | Batu ginjal ↓ Tindakan operasi ↓ Adanya luka insisi bedah ↓ Incontinuitas jaringan kulit ↓ Jaringan mengeluarkan zat kimia (bradikinin, serotonin, histamin) ↓ Saraf afferent NE ↓ Thalamus ↓ Saraf efferent ↓ Dipersepsikan | Nyeri |
2 | DS: - Klien mengatakan merasa cemas dengan kondisi/ keadaan penyakitnya DO: - Klien tampak gelisah, cemas - Ekspresi wajah nampak tegang - Tanda-tanda vital dalam keadaan abnormal | Hospitalisasi ↓ Kurang informasi ↓ Stressor bagi klien ↓ Cemas | Ansietas |
3 | DS : - DO: - Nampak adanya luka operasi yang dibalut dengan verband - Terpasang infus - Terpasang kateter - Terpasang drain | Adanya luka insisi bedah ↓ Buffer pertahanan terganggu ↓ Port de entry kuman patogen melalui insisi bedah | Risiko tinggi terhadap infeksi |
H. RENCANA PERAWATAN PRE OPERASI
NO | DIAGNOSA KEPERAWATAN | RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (TUJUAN, KRITERIA RENCANA TINDAKAN) |
1 | Nyeri berhubungan dengan peningkatan dorongan kontraksi ureteral, trauma jaringan ditandai dengan: DS: - Klien mengatakan nyeri di daerah perut bagian bawah tembus ke belakang DO: - Klien tampak meringis - Nyeri tekan pada perut bagian bawah (daerah sympisis) - Klien tampak mengelus-elus daerah perut bagian bawah | T : Nyeri berkurang/teratasi K : - Klien mengatakan nyeri berkurang/hilang - Ekspresi wajah tampak rileks - Klien dapat mengontrol nyeri dengan melakukan teknik napas dalam. I : - Kaji intensitas nyeri, lokasi dan karakteristik nyeri. - Atur posisi yang nyaman bagi klien - Anjurkan klien untuk relaksasi dengan menarik napas dalam - Ukur/observasi TTV - Kolaborasikan pemberian analgetik |
2 | Perubahan eliminasi urine: retensi urine berhubungan dengan adanya batu di jaringan ginjal, iritasi ginjal ditandai dengan: DS: - Klien mengatakan merasa susah BAK, BAK tidak lancar, sering BAK terputus-putus - Klien sering merasa ingin BAK tapi tidak bisa keluar DO: - Hematuria - Retensi urine - Distensi pada abdomen bagian bawah (daerah sympisis) | T : Gangguan eliminasi urine, retensi urine berkurang/teratasi K : - Klien dapat BAK spontan - Produksi urine kembali normal 30- 50 cc /jam - Kandung kemih kosong saat dipalpasi I : - Monitor pemasukan dan pengeluaran cairan dan catat karakteristik urine - Monitor pola pengosongan dan perubahan pola pengosongan kandung kemih - Anjurkan klien untuk banyak minum - Kaji dan catat bila ada distensi urine dengan palpasi di supra publik dan penurunan pengeluaran urine |
3 | Kurangnya pengetahuan klien tentang penyakitnya berhubungan dengan kurangnya informasi ditandai dengan: DS: - Klien mengatakan tidak tahu tentang penyebab penyakitnya DO: - Klien bertanya tentang dan kondisi penyakitnya | T : Klien menunjukkan perubahan pengetahuan K : - Klien tahu tentang penyakitnya dan tujuan tindakan/pengobatan - Klien dan keluarga berpartisipasi dalam pengobatan dan perawatan I : - Beri kesempatan kepada klien/ keluarga untuk menanyakan masalahnya - Diskusikan penyakit, dan efek samping - Identifikasi tanda/gejala memerlukan evaluasi medik, contoh hematuria, nyeri berulang - Melibatkan klien dan keluarga dalam perawatan dan pengobatan. |
I. RENCANA PERAWATAN POST OPERASI
NO | DIAGNOSA KEPERAWATAN | RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN (TUJUAN, KRITERIA RENCANA TINDAKAN) |
1 | Nyeri berhubungan dengan terputusnya/rusaknya kontinuitas jaringan ditandai dengan: DS: - Klien mengatakan nyeri pada daerah bekas operasi DO: - Klien tampak gelisah - Ekspresi wajah klien tampak meringis - Klien tampak berhati-hati dengan daerah bekas operasi - TTV dalam keadaan abnormal | T : Nyeri hilang/berkurang dalam jangka waktu 3 hari perawatan K : - Nyeri berkurang/hilang - Klien tampak rileks - Tanda-tanda vital dalam batas normal I : - Kaji tingkat nyeri, perhatikan lokasi, intensitas (skala 0 - 10) - Observasi tanda-tanda vital - Berikan tindakan kenyamanan seperti perubahan posisi - Ajarkan teknik latihan napas dalam, pedoman imajinasi - Penatalaksanaan analgetik sesuai indikasi |
2 | Ansietas berhubungan dengan kurangnya informasi tentang pengobatan dan perawatan selanjutnya, ditandai dengan: DS: - Klien mengatakan merasa cemas dengan kondisi/keadaan penyakitnya DO: - Klien tampak gelisah, cemas - Ekspresi wajah nampak tegang - Tanda-tanda vital dalam keadaan abnormal | T : Ansietas teratasi dalam jangka waktu 3 hari perawatan K : - Cemas berkurang/hilang - Klien nampak tenang I : - Buat hubungan saling percaya dengan klien/orang terdekat - Berikan informasi tentang penyakitnya dan teknik pengobatannya - Dorong pasien/orang terdekat untuk menyatakan masalah/ perasaan - Beri penguatan informasi klien yang telah diberikan sebelumnya |
3 | Risiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan insisi bedah/ adanya luka operasi dan prosedur invasif, ditandai dengan: DS: - DO: - Nampak adanya luka operasi dibalut dengan verband - Terpasang infus - Terpasang kateter - Terpasang drain | T : Infeksi tidak terjadi dan mencapai waktu penyembuhan K : - Tidak ada tanda-tanda infeksi I : - Awasi tanda-tanda vital, perhatikan demam ringan, menggigil, nadi dan pernafasan cepat, gelisah - Observasi daerah luka operasi - Lakukan perawatan luka dengan menggunakan teknik aseptik dan septik - Ganti balutan dengan sering, pembersihan dan pengeringan kulit sepanjang masa penyembuhan. - Kolaborasikan pemberian antibiotik sesuai indikasi |
Langganan:
Postingan (Atom)